Rabu, 06 Juli 2016
Maria Goretti
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Hos.
10:1-3,7-8,12; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Mat. 10:1-7. BcO Ams. 9:1-18
Matius
10:1-7:
1 Yesus memanggil
kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh
jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 2 Inilah nama
kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas
saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, 3 Filipus dan
Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, 4
Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. 5 Kedua belas murid
itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu
menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 6 melainkan
pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 7 Pergilah dan
beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
Renungan:
Saya tertarik
dengan kalimat ini: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang
hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat"
(Mat 10:5-7). Yesus mengutus para murid untuk mewartakan Kerajaan Sorga sudah
dekat kepada bangsanya sendiri.
Kalimat itu
melayangkan pikiranku pada kondisi anak-anak. Saat ini kita bisa bertanya siapa
yang bertanggungjawab pada pelayanan iman anak. Seringkali mengandalkan
pelajaran agama di sekolah. Namun apakah itu mencukupi? Atau mempercayakan pada
para imam atau pendamping iman anak?
Kiranya keluarga
menjadi pelayan iman bagi para anggotanya. Mereka dipanggil dan diberi kuasa
untuk mendidik dan mendampingi anggotanya. Maka kiranya layak kalau kita pun
sungguh-sungguh serius mendampingi iman anggota keluarga kita. Masing-masing
anggota keluarga bertanggungjawab terhadap kehidupan iman dalam keluarga.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Bayangkan dirimu sedang membantu kehidupan iman dalam keluargamu.
Refleksi:
Bagaimana
menegaskan tanggungjawab mendidik iman dalam keluarga?
Doa:
Tuhan semoga aku
memulai warta kasihMu di dalam keluargaku. Semoga kami semakin bisa saling
meneguhkan satu sama lain. Amin.
Perutusan:
Aku akan
mengembangkan tanggungjawab pendidikan iman dalam keluargaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment