Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 6, 2016

Lamunan Pekan Biasa XIV

Kamis, 7 Juli 2016

Matius 10:7-15

10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Butir-butir Permenungan
  • Katanya, di era global orang harus bekerja mencari uang karena tuntutan zaman mandiri. Dalam bekerja mencari nafkah orang dapat menjual barang dan atau menjual jasa.
  • Katanya, karena jasa juga dapat menjadi aset bisnis, orang dituntut professional. Orang akan memperhitungkan bobot profesionalitas untuk memperhitungkan imbalan yang akan diterima.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa seprofesional dan sehebat apapun hasil pekerjaan seseorang, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, di dalam bekerja sejatinya orang menghadiahkan kemampuan yang sudah ada sejak lahir dalam dirinya secara gratisan sehingga yang diperjuangkan adalah menghadirkan hasil sebaik-baiknya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati kerja apapun sebagai bentuk berbagi karunia bawaan yang ada dalam dirinya.
Ah, kadar kerja ya disesuaikan dengan upah yang diterima.

0 comments:

Post a Comment