Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 4, 2016

Sabda Hidup


Selasa, 05 Juli 2016
Antonius Maria Zakkaria
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Hos. 8:4-7,11-13; Mzm. 115:3-4,5-6,7ab-8,9-10; Mat. 9:32-38. BcO Ams. 8:1-5,12-36

Matius 9:32-38:
32 Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. 33 Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel." 34 Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." 35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. 36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. 37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. 38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Renungan:
17 tahun yang lalu kami bersepuluh menerima sakramen imamat. Siang hari setelah menerima sakramen imamat ada telpon dari rumah sakit Panti Rapih. Saya diminta untuk memberikan sakramen perminyakan. Spontan saya menjawab, "Lo kok saya ta Suster?" Suster itu menjawab, "Lo jenengan kan sudah jadi Rama?" Aku jadi tertawa sendiri, baru sadar kalau aku sudah jadi Rama. Maka aku pun pergi ke Panti Rapih dan memberikan pelayanan pertama sebagai imam, sakramen perminyakan.
Jujur aku pun belum begitu paham bagaimana memberikan sakramen tersebut. Aku baca sebentar tata liturgi yang mesti kulakukan. Dengan sedikit keraguan aku melangkahkan diri. Ternyata kehadiranku sudah memberikan kelegaan kepada keluarga pasien. Mereka semakin berterima kasih kala sakramen perminyakan telah kuberikan.
Rasanya lega sekali bisa berbagi kelegaan. Walau masih sangat sederhana, namun rasanya seperti telah mengikuti perjalanan Yesus, "Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan" (Mat 9:35).

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu berjalan mengikuti Tuhan Yesus dalam berkarya.

Refleksi:
Temukan dan tulis perasaan gembiramu mengikuti karya Tuhan.

Doa:
Ya Tuhan belum banyak yang kukerjakan bagiMu. Namun aku bersyukur boleh ikut berkarya bersamaMu.  Amin.

Perutusan:
Aku akan gembira menjalankan perutusanku. -nasp-

#doakan kami bersepuluh yang merayakan imamat ke-17 pada 5 Juli#

0 comments:

Post a Comment