Sabtu, 23 Juli 2016
Matius 13:24-30
13:24. Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi
kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang
menaburkan benih yang baik di ladangnya.
13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah
musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir,
nampak jugalah lalang itu.
13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu
kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang
tuan? Dari manakah lalang itu?
13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya.
Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi
mencabut lalang itu?
13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum
itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
13:30 Biarkanlah
keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata
kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas
untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di dalam agama orang dapat memperoleh pengembangan sikap untuk menyingkiri dan menyingkirkan yang jahat. Hal ini demi baiknya hidup untuk selalu mengutamakan keluhuran.
- Tampaknya, dengan membenci kejahatan orang akan bisa bersih dari segala pikiran, perasaan dan kehendak buruk. Orang tidak akan menjadi egoistik tetapi akan mengutamakan kebaikan umum.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, kesejatian sikap baik justru akan membuat orang tidak akan menyingkirkan apalagi membasmi yang buruk bukan demi keburukan tetapi demi penyelamatan yang baik karena dalam diri orang baik juga terdapat sisi-sisi buruk dan dalam diri yang buruk ada sikap baik sekalipun terhimpit. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan tetap baik dan makin baik justru karena tantangan hidup bergesekan dengan yang buruk bahkan jahat.
Ah, yang jahat harus
dimusnahkan.
0 comments:
Post a Comment