Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 2, 2016

PAUS YOHANES PAULUS II: SURAT KEPADA UMAT LANJUT USIA (3)



Musim Gugur Kehidupan.

5. Apakah arti lanjut usia? Ada kalanya orang mengacu kepada musim gugur kehidupan – itulah yang disebut oleh Cicero[9] – menyusul analogi yang disarankan oleh musim-musim dan tahap-tahap yang berturut-turut pada alam ciptaan. Kita hanya sekedar menyaksikan perubahan-perubahan yang sedang berlangsung di pemandangan selama setahun, di pegunungan dan di dataran, di padang-padang rumput, lembah-lembah dan hutan-hutan, pada pohon-pohon dan tanam-tanaman. Ada kemiripan yang dekat antara irama-irama hidup manusiawi dan lingkaran-lingkaran alam yang melingkungi kita.

Tetapi manusia sekaligus disendirikan dari segala kenyataan-kenyataan lainnya di sekitarnya, justru karena dia pribadi. Diciptakan menurut citra-keserupaan Allah, manusia menyadari dan bertanggung-jawab. Meskipun begitu, bahkan dalam dimensi rohaninya ia mengalami berturut-turutnya berbagai tahap, semua sama-sama berlalu. Santo Efrem dari Siria suka membandingkan hidup kita dengan jari-jari tangan, baik untuk menekankan bahwa panjangnya tidak melebihi satu jengkal, maupun untuk menunjukkan bahwa masing-masing tahap hidup, seperti berbagai jari-jari, mempunyai cirinya yang khas, dan bahwa “jari-jari mewakili lima langkah, yang dilewati manusia”[10].

Oleh karena itu, sedangkan masa kanak-kanak dan muda itu waktu-waktu pribadi manusia sedang dibentuk dan seluruhnya diarahkan ke masa mendatang, dan – dalam mulai menghargai berbagai kecakapannya sendiri – menyusun rencana-rencana untuk masa kedewasaan, lanjut usia bukannya tanpa keuntungan-keuntungannya sendiri. Seperti diamati oleh Santo Hieronimus, dengan makin meredanya nafsu-nafsu “berkembanglah kebijaksanaan, dan mendatangkan lebih nasehat-nasehat yang matang”[11]. Dalam arti tertentu, itulah musim kebijaksanaan, yang pada umumnya bertumbuh dari pengalaman, sebab “waktu itu guru yang ulung”[12]. Doa pemazmur terkenal: “Ajarilah kami menghitung cermat hari-hari kami, supaya kami mencapai kebijaksanaan hati” (Mzm 90:12).

0 comments:

Post a Comment