Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 18, 2016

Sabda Hidup



Selasa, 19 Juli 2016
Hari Biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Mi. 7:14-15,18-20; Mzm. 84:2-4,5-6,7-8; Mat. 12:46-50. BcO Ayb. 13:13 – 14:6

Matius 12:46-50:
46 Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. 47 Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." 48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" 49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 50 Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Renungan:
Seringkali kita menyaksikan bagaimana persaudaraan seseorang diperluas bukan hanya terbatas pada saudara sedarah. Seorang anak remaja atau pun orang tua merasa lebih bersaudara dengan relasi mereka daripada dengan saudara kandungnya. Kedekatan dan relasi mereka tampak sangat akrab. Mereka pun sering rela mengorbankan banyak hal demi sahabat dan relasinya.
Yesus pun memperluas ikatan persaudaraanNya. BagiNya, "siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku" (Mat 12:50). Perluasan persaudaraanNya dilandasi pada pelaksanaan kehendak Bapa. Mereka yang melakukan itu adalah saudara.
Kiranya kita pun punya banyak saudara di dunia ini. Ada banyak orang baik dan penuh kasih hidup di dunia ini. Belajar dari Yesus kiranya kita pun bisa menganggap mereka sebagai saudara. Maka rasanya baik kalau kita perluas persaudaraan kita. Kita bersaudara dengan semua yang yang berkehendak baik dan melaksanakan kehendak Bapa.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan orang-orang baik yang ada di sekitarmu. Rangkullah mereka dalam ikatan persaudaraan.

Refleksi:
Tulislah daftar mereka yang layak kauanggap sebagai saudara.

Doa:
Tuhan, semoga aku menjadi salah satu pribadi yang mampu membangun semangat persaudaraan dalam namaMu.  Amin.

Perutusan:
Aku akan mengembangkan jiwa persaudaraanku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment