Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 5, 2015

Lamunan Pekan Biasa XXXI

Jumat, 6 November 2015

Lukas 16:1-8

16:1. Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
16:2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
16:3 Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.
16:4 Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
16:5 Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
16:6 Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.
16:7 Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
16:8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada yang bilang bahwa sehebat apapun kecerdasan, bobot untuk keberhasilan kerja seseorang hanya sekitar 10,00%. Yang paling menentukan adalah sikap yang berbobot 80,00%.
  • Tampaknya, secerdas apapun seseorang dengan disertai giatnya bekerja, kalau lemah bersikap dia tak akan menghasilkan kerja baik. Bahkan dengan sikap buruk kecerdasan seseorang hanya menjadi keculasan dan kelicikan yang merugikan banyak orang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa seculas dan selicik apapun seseorang, bagi yang akrab dengan kedalaman batin dia tetap menjadi teladan kecerdikan yang membawa orang menjadi dinamis berpandangan ke depan karena tanpa adanya cakrawala ke depan orang baik dapat jatuh dalam sikap tradisionalistik dan seremonialistik. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mampu beragama secara dinamis.
Ah, yang pokok orang cukup menyelamatkan diri.

0 comments:

Post a Comment