Sabtu, 14 November 2015
St. Nikolaus
Tavelic, St. Yosef Pignatelli
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Keb.
18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8. BcO Yeh. 14:12-23
Lukas
18:1-8:
1 Yesus
mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus
selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada
seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan menghormati seorangpun. 3 Dan di
kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata:
Belalah hakku terhadap lawanku. 4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak.
Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah
dan tidak menghormati seorangpun, 5 namun karena janda ini menyusahkan aku,
baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya
menyerang aku." 6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim
yang lalim itu! 7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang
siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum
menolong mereka? 8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.
Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di
bumi?"
Renungan:
Ketika kita
bertemu dengan orang tua lalu menceritakan keadaan kita, mereka tidak pernah
lupa berpesan agar kita berdoa. Mereka selalu mengingatkan kita untuk selalu
berdoa. Walau kadang-kadang sebagai anak muda jengkel dengan pesan tersebut,
namun pesan itu mendaging dalam diri kita. Kita pun akan memanjatkan doa untuk
hidup kita.
Yesus mengatakan
perumpamaan yang mengisahkan supaya kita tidak jemu-jemu berdoa (Luk 18:1-8).
Doa yang selalu kita lambungkan akan "mengusik" kemurahan hati Allah.
Ia pun akan rela menganugerahkan yang kita minta.
Layaklah kalau
kita mendengungkan pesan Yesus dan orang tua kita: tak jemu-jemu untuk berdoa.
Tuhan pun akan memberikan apa yang kita doakan secara terus menerus. Kemurahan
hatiNya akan terbuka dan melimpah pada kita yang tak jemu-jemu berdoa
kepadaNya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Ingatlah kala dirimu merengek-rengek meminta sesuatu kepada orang tuamu.
Sekarang hadirlah di hadapan Tuhan dan sampaikan permohonanmu kepadaNya.
Refleksi:
Bagaimana memohon
pada Tuhan?
Doa:
Bapa, sudilah
Engkau selalu memberkati hidupku agar aku sungguh mempunyai iman kala Engkau
datang. Amin.
Perutusan:
Aku tak akan jemu
untuk berdoa. -nasp-
0 comments:
Post a Comment