Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, November 10, 2015

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Martinus dari Tours, Uskup
Rabu, 11 November 2015

Lukas 17:11-19

17:11. Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang akan amat menderita lahir dan batin bila cukup lama menderita sakit yang membuatnya harus dijauhkan dari orang lain agar tak tertular. Kesembuhan atas penyakit itu akan membuatnya bergembira bukan main.
  • Tampaknya, kegembiraan karena bebas dari derita dapat mendorong orang membuat acara syukuran. Banyak orang diajak untuk ikut bergembira karena kegembiraannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa semeriah apapun syukuran diadakan baik dengan acara agama maupun pesta karena terbebas dari derita yang mengerikan, apabila tidak melandaskan diri dan kembali makin melandaskan diri pada kedalaman batin, hal itu tidak akan membawa orang ke penghayatan syukur sejati sebagai daya hidup bermakna dan berguna bagi banyak orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menemukan anugerah kegembiraan sejati yang selalu mengembangkan hidupnya makin bermakna dan berguna dalam kebersamaan.
Ah, syukuran itu ya pasti pesta dong.

0 comments:

Post a Comment