Selasa, 24 November 2015
Peringatan Wajib St.
Andreas Dung Lac, St. Ignasius Delgado, St. Vinsensius Liem, St. Dominikus
An-Kham
warna liturgi
Merah
Bacaan
Dan. 2:31-45; MT
Dan. 3:57,58,59,60,61; Luk. 21:5-11. BcO Yeh. 37:1-14
Lukas
21:5-11:
5 Ketika beberapa
orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi
dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan,
berkatalah Yesus: 6 "Apa yang kamu lihat di situ akan datang harinya di
mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain;
semuanya akan diruntuhkan." 7 Dan murid-murid bertanya kepada Yesus,
katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau
itu akan terjadi?" 8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan
disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. 9 Dan
apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu
terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti
kesudahannya akan datang segera." 10 Ia berkata kepada mereka:
"Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, 11 dan akan
terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar
dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda
yang dahsyat dari langit.
Renungan:
Beberapa hari
yang lalu terjadi penembakan di gedung konser, pengeboman di lapangan bola dan
beberapa tempat lain di Paris. Ada banyak korban meninggal dan luka-luka. Satu
kelompok militan mengaku bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Suasana
begitu genting. Penyisiran dan penjagaan pun diperketat, bukan hanya di
Perancis tapi juga di negara-negara lain.
Saya membayangkan
bagaimana suasana pada saat itu. Teriakan dan kegaduhan pasti menghiasi
hari-hari tragedi tersebut. Dan kejadian itu diikuti dengan serangan balik ke
kelompok militan tersebut. Bom-bom dijatuhkan di markas mereka. Orang-orang
yang dicurigai ditangkapi. Suasana perang membahana. Apakah ini tanda akhir
jaman? Kita tidak tahu.
Dunia terasa
makin berat dengan beban permusuhan. Pihak-pihak yang merasa diri paling benar
tega meniadakan yang lain. Hidup seakan berada dalam ancaman peluru. Dalam
situasi seperti ini kita berharap ada yang bisa meredam dan memperdamaikan.
Maka di tengah ketidaktahuan ini marilah kita terlibat dalam meredakan
tindakan-tindakan keji dan menghadirkan perdamaian. Semoga tanda-tanda dahsyat
yang keji diubah dengan tanda-tanda dahsyat yang menyejukkan.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Bayangkan kekalutan yang terjadi karena kekejian manusia di bumi. Hadirkan
tanda dahsyat yang menyejukkan.
Refleksi:
Apa yang bisa
kulakukan untuk menghadirkan perdamaian?
Doa:
Tuhan semoga
kehidupan manusia diliputi oleh semangat hidup berdamai dan rukun. Kuatkan
ikatan antar umat manusia. Amin.
Perutusan:
Aku akan
memanjatkan doa bagi kedamaian di bumi ini. -nasp-
0 comments:
Post a Comment