Selasa, 03 November 2015
St. Martinus de
Porres, Pius Campidelli, Rupert Mayer
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Rm. 12:5-16a;
Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:15-24. BcO Yer. 32:6-10,26-40
Lukas
14:15-24:
15 Mendengar itu
berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang
yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah." 16 Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. 17
Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para
undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap. 18 Tetapi mereka
bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli
ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. 19 Yang lain
berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi
mencobanya; aku minta dimaafkan. 20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan
karena itu aku tidak dapat datang. 21 Maka kembalilah hamba itu dan
menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan
berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota
dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang
buta dan orang-orang lumpuh. 22 Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang
tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada
tempat. 23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan
lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku
harus penuh. 24 Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari
orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."
Renungan:
Yesus bersabda,
"Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah" (Luk
14:15).
Banyak orang akan
merasa gembira dan berharga kala mendapat undangan perjamuan, apalagi yang
mengundang itu orang penting. Ingat aja beberapa kesaksian orang-orang kala
mendapat undangan dari Presiden, tokoh-tokoh penting atau bahkan artis
terkenal. Mereka semua mengungkapkan kebahagiaan dan rasa terhormatnya.
Namun menjadi
aneh kala mendapat undangan dalam perjamuan Allah. Banyak yang menolak hadir
dengan segala macam alasan. Mengapa demikian?
Memang kita
mempunyai banyak kesibukan dalam hidup ini. Setiap hari pasti akan ada
pekerjaan dan kesibukan. Tidak akan pernah habis. Namun kita pun perlu
menyediakan waktu untuk hadir dalam perjamuan Tuhan. Kalau kita menyediakan
waktu untukNya pasti kita tidak akan merasa sibuk kala Dia mengundang kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
mendapatkan undangan Tuhan.
Refleksi:
Bagaimana
menyediakan waktu untuk Tuhan?
Doa:
Tuhan, terima
kasih atas undanganMu. Semoga aku selalu siap kala mendapat undanganMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan siap
menghadiri undangan perjamuan Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment