Monday, November 30, 2015
TLISIPAN
Pada sore sekitar jam 17.00 Minggu 22 November 2015 Mas Abas masuk kamar Rm. Bambang dan bilang "Rama, wau onten tamu madosi rama" (Rama, tadi ada tamu mau berjumpa dengan rama). Rm. Bambang ganti bertanya "Wong pira?" (Berapa orang) yang langsung dijawab "Kathah" (Banyak). Mas Abas kemudian menjelaskan bahwa mereka datang untuk melihat pembuatan talud. Ketika Rm. Bambang bertanya apakah mereka juga turun ke Sungai Gajah Wong, Mas Abas menjawab "Inggih. Wau terus sami kepanggih Rm. Hantoro" (Ya. Tadi mereka kemudian menjumpai Rm. Hantoro). Ketika Rm. Bambang masuk ruang makan pada kesempatan makan malam, dia melihat dos dengan label "Endang Jaya" di bagian meja makannya. "Seka Mas Djoko, ya?" (Ini dari Ms Djoko pemilik toko Endang Jaya, Magelang) tanya Rm. Bambang kepada Rm. Hantoro yang menjawab "Iya. Mau dha misa arwah neng nggone Heri. Terus mampir rene ndelok talud. Suk tanggal 12-13 Desember siap mbantu ngumpulke dana neng Magelang" (Ya, benar. Tadi mereka ikut misa arwah di rumah Heri. Kemudian mampir meninjau pembuatan talud. Besok tanggal 12-13 Desember akan membantu pengumpulan dana di Magelang). Sebenarnya Rm. Bambang sudah tahu bahwa Mas Djoko ke Domus, karena hari itu dia mampir ke beliau di Magelang dan beliau sedang pergi. Ini yang disebut tlisipan (mau jumpa tetapi saling tidak tahu), karena Rm. Bambang mengunjungi Mas Djoko di Magelang tetapi Mas Djoko malah berkunjung ke Rm. Bambang di Puren, Yogya. Rm. Hantoro mengatakan bahwa rombongan yang datang berasal dari FKPPKM (Forum Komunikasi Pengusaha dan Profesional Katolik Magelang).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment