Minggu, 15 November 2015
Hari Minggu Biasa
XXXIII
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Dan. 12:1-3; Mzm.
16:5,8,9-10,11; Ibr. 10:11-14,18; Mrk. 13:24-32. BcO Yeh. 16:3-19,35-43,59-63
Markus
13:24-32:
24 "Tetapi
pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak
bercahaya 25 dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa
langit akan goncang. 26 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang
dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 27 Dan pada waktu
itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan
orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke
ujung langit. 28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila
ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas
sudah dekat. 29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah
bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 30 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. 31 Langit
dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 32 Tetapi tentang
hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga
tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."
Renungan:
"Ayo masuk,
sudah mau hujan!" teriak seorang nenek kepada cucunya. "Lekas
diberesi mainannya sudah gelap" kata seorang ibu. "Angin besar
sekali, musim akan berganti." Banyak tanda yang bisa dimengerti orang atas
alam ini. Namun tidak ada seorang pun yang bisa mengerti kapan waktunya Tuhan
datang. "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja" (Mrk
13:32).
Tulisan ini
kubuat kala berada di seminari kentungan sambil mendengarkan kidung-kidung yang
dinyanyikan para frater untuk Mgr Pujasumarta. Kita tahu Mgr Puja mengidap
sakit yang berat. Para dokter pun memperkirakan berapa lama usia beliau ketika
vonis itu disampaikan. Namun ternyata Mgr Puja bisa lebih lama dari vonis yang
diperkirakan. Pada saat-saat beratnya pun beliau menyambut kedatangan saya dan
teman-teman Komsos KAS dengan ceria. Beliau menikmati video pelican yang kami
bikin untuk beliau. Kesegaran tampak. Namun saya tahu sakitnya tak berkurang.
Beberapa hari
sesudah itu beliau menerima sakramen perminyakan. Banyak berita pun beredar.
Kondisi beliau makin rapuh. Sampai akhirnya tanggal 10 Nov malam beliau
berangkat. Sebelum berangkat beliau menginginkan dikidungkan "Ndherek Dewi
Maria".
Hanya Tuhanlah
yang tahu masa dari Mgr Puja. Kita manusia hanya percaya pada kasihNya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Bayangkan masa Tuhan memanggilmu kepada keabadian..
Refleksi:
Bagaimana
mempersiapkan diri menyambut masamu yang tak kauketahui?
Doa:
Bapa semoga aku
tetap dekat denganMu sampai masaku menghadapMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan tetap
bertahan dekat dengan Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment