Senin, 16 November
2015
St. Margarita dr
Skotlandia, St. Gertrudis, St. Rochus Gonzales, St. Yohanes de Castillo, St.
Alphonsus Rodrigues
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Mak.
1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm. 119: 53, 61, 134, 150, 155, 158; Luk. 18:35-43.
BcO Yeh. 17:3-15,19-24
Lukas
18:35-43:
35 Waktu Yesus
hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan
mengemis. 36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya:
"Apa itu?" 37 Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret
lewat." 38 Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
39 Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun
semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 40 Lalu Yesus
berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada
di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: 41 "Apa yang kaukehendaki supaya
Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat
melihat!" 42 Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu
telah menyelamatkan engkau!" 43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu
mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan
memuji-muji Allah.
Renungan:
Suatu kali saya
bertemu dengan seorang muda yang sangat antusias banget. Mendengar impianya
saya hanya terdiam dan bertanya dalam hati, "Apa bisa ya dia
mewujudkannya?" Dari waktu ke waktu tampak semangatnya untuk meraih
impiannya. Segala tantangan dan rintangan dia lalui. Sampai akhirnya ia pun
mencapai impiannya.
Si buta ketika
mendengar bahwa yang lewat adalah Yesus dari Nasaret ia yakin akan mengalami
sesuatu dari Yesus. Maka ia pun berteriak-teriak memanggil namaNya. Sekalipun
banyak orang menghalang-halanginya ia tetap berteriak memanggil namaNya. Dan ia
pun berhasil bertemu dengan Yesus dan mendapatkan kesembuhan.
Kita perlu
mempunyai impian. Dan rasanya impian itu perlu agak tinggi. Impian itu akan
mendorong kita untuk mewujudkannya. Ketika kita mempunyai impian daya hidup kita
akan tinggi dan tidak akan gampang menyerah walau tantangan menghadang.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Hadirkan
mimpimu. Bangunlah langkah-langkah untuk mewujudkannya.
Refleksi:
Apa impianmu?
Doa:
Bapa sebagaimana
si buta yang rindu bertemu dengan PuteraMu semoga aku pun mempunyai impian yang
selalu kurindukan. Amin.
Perutusan:
Aku akan
membangun mimpi dan menguatkan langkah mewujudkannya. -nasp-
0 comments:
Post a Comment