Selasa, 17 November 2015
Peringatan Wajib St.
Elisabet dr Hungaria
warna liturgi
Putih
Bacaan
2Mak. 6:18-31;
Mzm. 4:2-3,4-5,6-7; Luk. 19:1-10.BcO Yeh. 18:1-13,20-32
Lukas
19:1-10:
1 Yesus masuk ke
kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang
bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3 Ia berusaha
untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang
banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak,
lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5 Ketika
Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus,
segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 6 Lalu
Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang
yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah
orang berdosa." 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:
"Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan
sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali
lipat." 9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan
kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia
datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Renungan:
Bertobat itu
memang tidak mudah. Mereka yang mau bertobat pun seringkali harus berpikir
panjang. Salah satu ketakutannya adalah apakah orang sungguh rela menerimanya.
Ia pasti butuh banyak waktu dan energi untuk bergabung kembali dengan
oran-orang di sekitarnya. Orang-orang pun seringkali butuh waktu untuk
menerimanya. Sesekali mereka akan tetap mengingat keburukannya di masa lalu.
Zakheus harus
berjuang untuk melihat Yesus. Ketika Yesus menumpang di rumahnya orang-orang
pun ngomongin yang tidak enak. Namun perjumpaan dengan Yesus sungguh mengubah
hidup Zakheus. "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang
miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan
empat kali lipat" (Luk 19:8).
Keyakinan bertemu
dengan kebaikan menguatkan seseorang untuk bertobat. Maka rasanya kalau kita
ingin melihat seseorang bertobat kita berikan kebaikan kepadanya. Kebaikan itu
yang akan menguatkannya untuk menjadi baik.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Bayangkan ada orang yang mau bertobat datang kepadamu. Terimalah dia
dengan kebaikanmu. Teguhkanlah pertobatannya.
Refleksi:
Bagaimana
menemani mereka yang mau bertobat?
Doa:
Tuhan semoga aku
menghadirkan kebaikan di hadapan mereka yang mau bertobat dan berbalik kepadaMu.
Amin.
Perutusan:
Aku akan menerima
dengan baik mereka yang mau bertobat dan menaburkan kebaikan demi pertobatan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment