Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 16, 2015

Sabda Hidup


Selasa, 17 November 2015
Peringatan Wajib St. Elisabet dr Hungaria
warna liturgi Putih 
Bacaan
2Mak. 6:18-31; Mzm. 4:2-3,4-5,6-7; Luk. 19:1-10.BcO Yeh. 18:1-13,20-32

Lukas 19:1-10:   
1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Renungan:
Bertobat itu memang tidak mudah. Mereka yang mau bertobat pun seringkali harus berpikir panjang. Salah satu ketakutannya adalah apakah orang sungguh rela menerimanya. Ia pasti butuh banyak waktu dan energi untuk bergabung kembali dengan oran-orang di sekitarnya. Orang-orang pun seringkali butuh waktu untuk menerimanya. Sesekali mereka akan tetap mengingat keburukannya di masa lalu.
Zakheus harus berjuang untuk melihat Yesus. Ketika Yesus menumpang di rumahnya orang-orang pun ngomongin yang tidak enak. Namun perjumpaan dengan Yesus sungguh mengubah hidup Zakheus. "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat" (Luk 19:8).
Keyakinan bertemu dengan kebaikan menguatkan seseorang untuk bertobat. Maka rasanya kalau kita ingin melihat seseorang bertobat kita berikan kebaikan kepadanya. Kebaikan itu yang akan menguatkannya untuk menjadi baik.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Bayangkan ada orang yang mau bertobat datang kepadamu. Terimalah dia dengan kebaikanmu. Teguhkanlah pertobatannya.

Refleksi:
Bagaimana menemani mereka yang mau bertobat?

Doa:
Tuhan semoga aku menghadirkan kebaikan di hadapan mereka yang mau bertobat dan berbalik kepadaMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan menerima dengan baik mereka yang mau bertobat dan menaburkan kebaikan demi pertobatan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment