Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, November 7, 2015

Lamunan Pekan Biasa XXXII

Minggu, 8 November 2015

Markus 12:38-44

12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
12:40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
12:41. Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, dalam hidup bersama selalu ada partisipasi anggota untuk kepentingan umum. Secara finansial partisipasi ini banyak diwujudkan dengan sumbangan uang.
  • Tampaknya, dalam hal sumbang menyumbang yang memberikan banyak uang akan menjadi orang terpandang dan disebut penderma besar. Kaum miskin juga akan terhitung sebagai yang wajib menyumbang tetapi, karena sedikitnya uang yang diberikan, biasa tidak masuk jajaran yang mendapatkan penghargaan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa dekat dengan kedalaman batin kesejatian besar kecilnya sumbangan tidak diukur dari jumlah uang yang diberikan tetapi dari susah deritanya proses mendapatkan uang yang disumbangkan, sehingga sebanyak apapun yang diberikan oleh orang dari kelimpahan dapat kalah berbobot dibandingkan dengan sekecil apapun pemberian kaum miskin. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan membanggakan diri atas berbagai sumbangan dari kekuatan dan kekayaannya.
Ah, yang sungguh bermakna dalam menyumbang ya hanya yang dari orang kaya.

0 comments:

Post a Comment