Kamis, 19 November 2015
St. Rafael dr St.
Yosef Kalinowski, St. Agnes dr Assisi, St. Mechtildis
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Mak. 2:15-29;
Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Luk. 19:41-44. BcO Yeh. 24:15-27
Lukas
19:41-44:
41 Dan ketika
Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, 42 kata-Nya:
"Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang
perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan
kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, 44 dan
mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu
mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang
lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."
Renungan:
Menangis. Ketika
Yesus mendekati kota Yerusalem, Ia menangisinya. Ia pedih karena bayangan
kehancuran kota yang tidak mengenal diriNya tersebut. Damai sejahtera yang di
depan matanya tersembunyi dan tidak dilihat. HatiNya pedih dan menangis.
Seseorang bisa
sedih kala orang yang dihadapinya tidak mengerti dengan segala perjuangan dan
katanya. Seorang ibu bisa menangis pedih kala anaknya tidak memahami apa yang
dia lakukan untuk anaknya. Kala sang anak hanya memprotes terus situasi yang
dia temui. Kala sang anak tidak mampu melihat arti perjuangan seorang ibu bagi
dirinya.
Hidup kita pun
terasa berat kala yang kita hadapi tidak mampu melihat kebaikan sebagai tujuan
bersama. Namun demikian kita tetap dipanggil maju dan menunjukkan damai
sejahtera. Perkataan dan tindakan kita mesti terus menjadi tanda kehadiran
damai sejahtera.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak
matamu. Hadirlah dalam kisah Injil Luk.
19:41-44.
Refleksi:
Apa yang membuatmu
menangis pada jaman sekarang ini?
Doa:
Tuhan bukalah
hati umat manusia agar melihat damai sejahteraMu. Tuntunlah mereka untuk selalu
menghadirkannya dalam hidupnya. Amin.
Perutusan:
Aku akan tetap
bertahan menghadirkan damai sejahtera Allah. -nasp-
0 comments:
Post a Comment