Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, November 18, 2015

Sabda Hidup


Kamis, 19 November 2015
St. Rafael dr St. Yosef Kalinowski, St. Agnes dr Assisi, St. Mechtildis
warna liturgi Hijau 
Bacaan
1Mak. 2:15-29; Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Luk. 19:41-44. BcO Yeh. 24:15-27

Lukas 19:41-44:   
41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, 42 kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. 43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, 44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."

Renungan:
Menangis. Ketika Yesus mendekati kota Yerusalem, Ia menangisinya. Ia pedih karena bayangan kehancuran kota yang tidak mengenal diriNya tersebut. Damai sejahtera yang di depan matanya tersembunyi dan tidak dilihat. HatiNya pedih dan menangis.
Seseorang bisa sedih kala orang yang dihadapinya tidak mengerti dengan segala perjuangan dan katanya. Seorang ibu bisa menangis pedih kala anaknya tidak memahami apa yang dia lakukan untuk anaknya. Kala sang anak hanya memprotes terus situasi yang dia temui. Kala sang anak tidak mampu melihat arti perjuangan seorang ibu bagi dirinya.
Hidup kita pun terasa berat kala yang kita hadapi tidak mampu melihat kebaikan sebagai tujuan bersama. Namun demikian kita tetap dipanggil maju dan menunjukkan damai sejahtera. Perkataan dan tindakan kita mesti terus menjadi tanda kehadiran damai sejahtera.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirlah dalam kisah Injil  Luk. 19:41-44.

Refleksi:
Apa yang membuatmu menangis pada jaman sekarang ini?

Doa:
Tuhan bukalah hati umat manusia agar melihat damai sejahteraMu. Tuntunlah mereka untuk selalu menghadirkannya dalam hidupnya. Amin.

Perutusan:
Aku akan tetap bertahan menghadirkan damai sejahtera Allah. -nasp-

0 comments:

Post a Comment