Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 12, 2015

Sabda Hidup


Jumat, 13 November 2015
St. Fransiskus Xaverius Cabrini, St. Agustina Pietrantoni,St. Aloysius Versiglia,St. Callistus Caravario, St. Stanislaus Kostka, Eugenius Bossilkoff
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Keb. 13:1-9; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 17:26-37. BcO Yeh. 13:1-16

Lukas 17:26-37:   
26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. 31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. 32 Ingatlah akan isteri Lot! 33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. 34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." 36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) 37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Renungan:
Kadang-kadang hidup seseorang masih diliputi oleh masa lalu. Kekelaman maupun keberhasilan masa lalu tidak jarang menghantui kehidupannya masa sekarang. Dan seringkali kondisi seperti itu tidak pernah membuat orang tidak beranjak melangkahkan masa kininya. Parahnya lagi hal tersebut sering tidak disadari.
Yesus mengingatkan, "Ingatlah akan isteri Lot!" (Luk 17:32). Kiranya kita masih ingat kisahnya. Yesus mengingatkan kita untuk tidak (selalu) menengok ke belakang. Masa lalu adalah bagian sejarah hidup yang telah dilalui. Ia telah lewat. Masa sekarang, perjalanan hidup inilah kenyataan kita.
Memang menyenangkan mengingat keberhasilan masa lalu. Pedih kala mengenang kekelaman masa lalu. Namun kala kita hanya dikuasai oleh masa lalu kita tidak akan mampu bergerak menjalankan hari ini. Kita tidak perlu (selalu) menengok ke belakang. Mari kita maju dan menatap hari dengan harapan yang kuat.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Pejamkan matamu. Hadirkan pengalaman hari ini yang sedang kaukerjakan.

Refleksi:
Bagaimana menjauhkan diri dari kungkungan masa lalu?

Doa:
Tuhan bantulah aku agar tidak dikuasai oleh masa laluku. Amin.

Perutusan:
Aku akan membebaskan diri dari masa laluku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment