Jumat, 13 November 2015
St. Fransiskus
Xaverius Cabrini, St. Agustina Pietrantoni,St. Aloysius Versiglia,St. Callistus
Caravario, St. Stanislaus Kostka, Eugenius Bossilkoff
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Keb. 13:1-9; Mzm.
19:2-3,4-5; Luk. 17:26-37. BcO Yeh. 13:1-16
Lukas
17:26-37:
26 Dan sama
seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari
Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai
kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan
mereka semua. 28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan
dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 29 Tetapi
pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang
dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Demikianlah halnya kelak pada
hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. 31 Barangsiapa pada hari itu
sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah,
janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di
ladang, janganlah ia kembali. 32 Ingatlah akan isteri Lot! 33 Barangsiapa
berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa
kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. 34 Aku berkata kepadamu: Pada
malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan
yang lain akan ditinggalkan. 35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." 36 (Kalau ada
dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)
37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada
mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
Renungan:
Kadang-kadang
hidup seseorang masih diliputi oleh masa lalu. Kekelaman maupun keberhasilan
masa lalu tidak jarang menghantui kehidupannya masa sekarang. Dan seringkali
kondisi seperti itu tidak pernah membuat orang tidak beranjak melangkahkan masa
kininya. Parahnya lagi hal tersebut sering tidak disadari.
Yesus
mengingatkan, "Ingatlah akan isteri Lot!" (Luk 17:32). Kiranya kita
masih ingat kisahnya. Yesus mengingatkan kita untuk tidak (selalu) menengok ke
belakang. Masa lalu adalah bagian sejarah hidup yang telah dilalui. Ia telah
lewat. Masa sekarang, perjalanan hidup inilah kenyataan kita.
Memang
menyenangkan mengingat keberhasilan masa lalu. Pedih kala mengenang kekelaman
masa lalu. Namun kala kita hanya dikuasai oleh masa lalu kita tidak akan mampu
bergerak menjalankan hari ini. Kita tidak perlu (selalu) menengok ke belakang.
Mari kita maju dan menatap hari dengan harapan yang kuat.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Pejamkan matamu. Hadirkan pengalaman hari ini yang sedang kaukerjakan.
Refleksi:
Bagaimana
menjauhkan diri dari kungkungan masa lalu?
Doa:
Tuhan bantulah
aku agar tidak dikuasai oleh masa laluku. Amin.
Perutusan:
Aku akan
membebaskan diri dari masa laluku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment