Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, November 22, 2015

PAGUYUBAN TIMBALAN SALAM


"Rama, wonten tamu kathah, rombongan saking Salam" (Rama, ada banyak tamu, rombongan dari Salam) kata Mbak Tari pada hari Kamis 19 November 2015 sekitar jam 10.30. Rm. Bambang pun keluar dari Salam dan benar memang ada banyak orang-orang dari Paroki Salam. Rm. Bambang, yang pernah di Salam tahun 1983-1998, berpikir "Iki rombongan kelompok sepuh" (Ini rombongan kelompok kaum tua dan lansia) karena yang datang tampak tidak ada yang muda. Mereka langsung berebut menyalami Rm. Bambang. "Rama, criyose Rama Tri Hartono nggih lenggah ngriki?" (Rama, katanya Rama Tri Hartono juga tinggaldi sini, ya?) salah satu ibu bertanya. Ternyata beberapa orang berasal dari dusun Jarakan, tempat asal Rm. Tri Hartono. Kemudian Rm. Yadi, Rm. Hantoro, Rm. Tri Hartono, Rm. Harto, dan Rm. Tri Wahyono berdatangan juga. Karena Rm. Tri Hartono berasal dari Paroki Salam, sementara Rm. Yadi dan Rm. Hantoro juga pernah berkarya di Salam, mereka bertiga pun dapat salaman bertubi-tubi. Kemudian rombongan yang berjumlah 28 orang dan para rama masuk di ruang pertemuan.

Dari kata-kata pembuka seorang bapak yang menjadi koordinator, ternyata rombongan ini adalah para warga Katolik Paroki Salam yang tergabung pada Paguyuban Panggilan. Memang banyak di antara mereka yang anggota keluarganya ada yang menjadi suster, bruder, imam dan calon imam. Tetapi ada banyak pula yang tergabung karena kepedulian akan panggilan hidup bakti dalam Gereja Katolik. Pada hari itu mereka mengadakan ziarah kubur ke Kentungan terutama untuk berdoa di makam almarhum Mgr. Yohanes Pujasumarta. Setelah itu mereka memang memiliki rencana khusus mengunjungi para rama tua di Domus Pacis yang kebetulan beberapa di antaranya berasal dan pernah tinggal berkarya di Salam. Kesungguhan rencana ini terbukti dengan banyak oleh-oleh yang dibawa seperti snak, buah-buahan, makan siang termasuk minum daun sere. Piring terbuat dari daun dan juga gelas untuk minum pun termasuk yang disiapkan. Maka, sesudah omong sana-sini, acara makan siap menjadi amat meriah. Sayang Rm. Yadi pada jam 11.15 harus meninggalkan Domus karena harus ke dokter gigi.

0 comments:

Post a Comment