Kamis, 26 November 2015
St. Leonardus dr
Porto Mauritio, St. Yohanes Berchmans
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Dan. 6:12-28; MT
Dan. 3:68,69,70,71,72,73,74; Luk. 21:20-28. BcO Yeh. 38:14-39:10
Lukas
21:20-28:
20 "Apabila
kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa
keruntuhannya sudah dekat. 21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea
harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota
harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke
dalam kota, 22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada
tertulis. 23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada
masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan
murka atas bangsa ini, 24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa
sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa
itu." 25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan
bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi
deru dan gelora laut. 26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung
dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan
segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 28 Apabila semuanya itu mulai terjadi,
bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Renungan:
Terbayang suasana
perang kala membaca Injil Luk. 21:20-28. Kengerian dan kegetiran menghiasi
setiap pribadi yang berada dalam suasana perang. Mungkin bagi kita pun tak
mudah membayangkannya. Bayangan kita dibantu oleh berita dan juga film-film
yang kita lihat.
Dari banyak
berita kita bisa menyaksikan bagaimana beban hidup mereka yang berada dalam
situasi perang. Segala tindakan hidup mereka berada dalam ancaman kematian.
Orang-orang yang tidak tahu apa-apa pun bisa menjadi korban keganasan perang.
Kita bersyukur
karena negara kita aman. Kita pun berharap agar keamanan ini terjaga, sehingga
semua anak bangsa bisa menggerakkan hidupnya bagi hadirnya kesejahteraan.
Kontemplasi:
Bayangkan suasana
perang. Hadirkan suasana damai. Pilihlah kedamaian sebagai nuansa hidupmu.
Refleksi:
Apa yang bisa
kausumbangkan agar bangsa ini aman dan tenteram?
Doa:
Tuhan jauhkanlah
kami dari peperangan. Bebaskanlah mereka yang berada dalam dunia perang.
Rukunkanlah setiap bangsa umatMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengisi
dunia damaiku dengan keseriusan hidup. -nasp-
0 comments:
Post a Comment