Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, November 12, 2015

Lamunan Pekan Biasa XXXII

Jumat, 13 November 2015

Lukas 17:26-37

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
17:36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)
17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang memang selalu mengejar hidup sejahtera. Bila yang enak tercapai orang akan merasa nikmat dan menikmatinya.
  • Tampaknya, dengan segala hasil yang menyejahterakan orang sungguh dapat puas. Dalam kesejahteraannya orang mampu mendapatkan dan merasakan kenikmatan-kenikmatan lainnya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang selalu mengejar kedekatan dengan kedalaman batin akan mendapatkan kesadaran akan bahaya hidup kalau terlena hanya menikmati yang sudah biasa enak sehari-hari tanpa siap akan kehilangan yang mengenakkan itu sehingga hancur karena datangnya realita dinamis yang selalu baru dan diperbarui. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu siap kehilangan apapun yang mengenakkan bahkan hidupnya sendiri karena justru di situ ada kehidupan yang jauh lebih indah.
Ah, segala yang menyejahterakan harus dijaga jangan sampai hilang.

0 comments:

Post a Comment