Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, June 8, 2016

HENING JADI LANDASAN


Suasana Novena Ekaristi Seminar 2016 pada tanggal 5 Juni 2016 tampaknya memiliki perbedaan. Hal ini tidak hanya karena Rm. Agoeng sedang bertugas meliput KEK (Konggres Ekaristi Keuskupan) III di Purwodadi dan Rm. Yadi harus melayat salah satu sanak keluarga di Kleben, Godean. Rm. Bambang memang harus tampil sendiri sebagai pembicara, pemandu dan pemimpin Ekaristi. Perbedaan terjadi karena beberapa hal: 1) Sebelum acara mulai Pak Prayit, salah satu peserta dari Paroki Minomartani, membagikan fotocopi nyanyian Menyang Domus Pacis dengan lagu "Rek Ayo Rek". Dengan menggunakan keyboard Rm. Bambang mengajak para peserta yang terdaftar 400 orang menyanyikan dengan penuh bergairah berulang-ulang. Kemudian Rm. Bambang meneruskan hawa animatif dengan lagu Dalam Yesus Kita Bersaudara diteruskan dengan Mangga-mangga Sami Ndherek Gusti dan Sega-sega Liwet.; 2) Pembicaraan tentang tema GAMBIRANING KASANGSARAN (Nikmatnya Derita) dilandaskan pada renungan meditatif.

Rm. Bambang dalam memproses pembicaraan mengajak para peserta belajar menyadari hubungan pribadi dengan Allah dalam pengalaman penderitaan.

1. Pusatnya Hidup Hening
  • Lagu. para peserta diajak menghafal lagu "Dengan Hening" (Dengan hening aku berdoa; Dengan Doa aku beriman; Dengan iman aku mengasih; Dengan kasih aku melayani; Dengan melayani, dengan melayani 'ku alami kedamaian). Secara singkat Rm. Bambang menjelaskan peran utama keheningan yang diinspirasikan oleh Bunda Theresa dari Calcuta.
  • Masuk dalam keheningan. Para peserta diajak pejamkan mata. Lagu "Dengan Hening" dinyanyikan makin lama makin lirih dan kemudian hanya dalam hati. Dari sini tercipta suasana sepi bernuansa hening.
  • Ingatan afektif. Sebagai pembelajaran rohani, Rm. Bambang mengambil pengalaman hidup di rumah. Para peserta diajak untuk mengingat dan membayangkan rumah masing-masing. Apakah di rumah ada orang(-orang) lain? Apakah sendirian? Bagaimanakah keadaan diriku? Pengalaman tak enak dan berat apa yang pernah kualami? Adakah pengalaman yang terasa sungguh berat sehingga paling tidak masih kerap terasa dan teringat?
  • Bicara dengan Tuhan. Para peserta kemudian diajak untuk membicarakan atau menceriterakan pengalaman itu dengan Tuhan dalam hati. Rm. Bambang mengajak omongan dengan Tuhan seperti omong-omong dengan teman atau orang dekat. Suasana doa atau kontak batin dengan Tuhan ini diakhiri dengan doa Bapa Kami.
2.  Sharing Peserta
  • Dari para peserta yang membagikan pengalamannya, semua berkisah kesusahan dan deritanya. Tetapi dalam suasana hening kontak dengan Tuhan muncul beberapa pokok: a) terasa lebih sabar; b) dapat gembira saat kerja walau tetap ada yang memberati; c) keheningan membuat hati berserah dan hati terasa enak; d) omongan dengan Allah jadi kongkret; e) segalanya dapat dikembalikan kepada Tuhan.
  • Dari sharing ini Rm. Bambang memberi catatan pada dua hal. Yang pertama pengalaman heran mengapa pada saat hening dapat tersentuh hatinya padahal biasanya sulit berkonsentrasi. Rm. Bambang memberikan pertimbangan bahwa konsentrasi bukan berarti hanya terpusat pada satu hal dan mengabaikan apapun yang masuk lewat panca idera. Konsentrasi adalah derap membawa apapun yang dipikir, dirasa dan dibayangkan menjadi omongan dengan Tuhan di hati. Catatan kedua adalah ungkapan mencari Kerajaan Allah sama dengan cari amal baik untuk masuk sorga. Rm. Bambang menyitir yang dikatakan oleh Emha Ainun Najib yang berkata bahwa yang dicari haruslah Allah dan bukan sorga. Rm. Bambang menafsir kalau hanya sorga itu adalah sikap egoisme jiwani. Kalau bersama Allah, termasuk dalam keberdosaan, dengan sendirinya ada sorganya.


3. Input

Pada langkah terakhir Rm. Bambang mengajak membaca teks yang berjudul Sakit Tapi Indah dengan memberikan penjelasan dan sharing pengalaman pribadi. Kalau tidak keliru Rm. Bambang mendapatkan teks ini lewat BBM dari Pak Bambang dari Paroki Pugeran yang menjadi salam satu peserta Novena Domus. Dalam penjelasan Rm. Bambang menggunakan tulisan Gembira Dalam Derita (lihat dalam PASTORAL KETUAAN www.domuspacispuren.blogspot.com) yang juga dibagikan pada para peserta. Adapun teks lengkap Sakit Tapi Indah adalah sebagai berikut:


Dalam penggunaannya, jarum biasanya ditusukkan pada kain untuk merekatkan dengan kain yg lain.
Jarum² itu mampu menembus lapisan kain.
Tidak ada jarum yang digunakan hanya untuk sekali tusukan.
Untuk memperoleh gaun yang cantik, maka kain harus dipotong sesuai dengan pola & di tusuk dengan jarum berulang kali.
Dalam kehidupan ini, banyak jarum yg menusuk kita, antara lain jarum yang sangat tajam, yaitu orang² yang telah melukai batin kita.
Ada juga jarum yang berkarat yaitu orang² yg telah membawa dampak negatif bagi kehidupan kita.
Ada rasa sakit yang luar biasa saat jarum² itu menusuk & menembus benteng pertahanan kita.
Ada rasa kecewa, penyesalan, sakit hati & terkadang timbul rasa putus asa..
Seringkali kita terlalu fokus pada ujung jarum, sehingga kita merasakan sakit yang luar biasa.
Tuhan tidak pernah membuat rencana yang sia² bagi kita.
Dia sedang menjahit bahkan memotong bagian yang tidak di perlukan dalam kehidupan kita. Memang sakit rasanya, tetapi
ketahuilah bahwa semua yg telah terjadi dalam kehidupan kita, baik atau buruk, enak atau tidak enak, susah atau senang, suka atau duka, semua itu adalah Anugerah terindah dari-NYA.
Dia mempunyai cara yang ber-beda² untuk memberkati setiap orang.
Bahkan saat orang lain sedang mengecewakan kita saat ini, itu juga merupakan berkat dari-NYA.
Tuhan mempunyai rancangan tersendiri bagi kita.
Apa yg kita inginkan & apa yang kita anggap baik, belum tentu baik juga di mata-NYA.
Saat ini, kalau Tuhan ijinkan kita mengalami kekecewaan, kita percaya bahwa itu adalah berkat terbaik yang Dia berikan pada kita.
Bersyukurlah terhadap segala sesuatu yang terjadi & tetap percayalah bahwa Tuhan punya rencana indah bagi kehidupan kita. Have a nice day!

0 comments:

Post a Comment