Senin, 20 Juni 2016
Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
2Raj.
17:5-8,13-15a,18; Mzm. 60:3,4-5,12-13; Mat. 7:1-5. BcO Za. 8:1-17,20-23
Matius
7:1-5:
1 "Jangan
kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang
kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 3 Mengapakah engkau melihat selumbar
di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4 Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu
dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5 Hai orang munafik, keluarkanlah
dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk
mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Renungan:
Sampai detik ini
kita mendapat berita tertangkap tangan orang-orang yang bergerak di dunia
peradilan Indonesia. Hampir semua elemen dalam dunia peradilan ada wakil yang tertangkap
tangan. Suap untuk mengurangi hukuman. Suap untuk memenangkan perkara. Suap
suap dan suap tampak sangat dekat dengan dunia peradilan, dunia yang menghakimi
seseorang disebut salah atau tidak.
Yesus mengatakan,
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan
penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran
yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu" (Mat 7:1-2).
Kiranya ini bisa menjadi pembacaan bagi mereka yang berkecimpung di dunia penghakiman.
Kalau mereka berlaku tidak adil, pada saatnya mereka pun akan menerima
ketidakadilan.
Kita sebagai
manusia diajak sungguh untuk mengelola sikap adil kita. Kehidupan dunia kita
yang adil akan membawa keadilan pada diri kita sendiri. Maka marilah kita
membangun sikap adil dalam diri kita, tidak mudah menghakimi sesama apalagi
penghakiman negatif.
Kontemplasi:
Bayangkan anda
melihat suap kepada hakim. Lalu hakim itu memberi keputusan menguntungkan pada
yang menyuap. Rasakan suara hatimu.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu dalam mengasah keadilan.
Doa:
Tuhan tegakkanlah
keadilan dalam dunia peradilan bangsaku. Jangan biarkan mereka yang
berkecimpung di sana mempermainkan keadilan karena uang. Amin.
Perutusan:
Aku akan terlibat
menjaga keadilan dalam hidup bersama. -nasp-
0 comments:
Post a Comment