Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, June 3, 2016

Lamunan Peringatan Wajib

Hati Tersuci Santa Perawan Maria
Sabtu, 4 Juni 2016

Lukas 2:41-41

2:41. Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, berhadapan dengan keadaan yang di luar pemikiran orang dapat mengalami kebingungan. Dalam kebingungan orang yang baik akan berupaya mencari tahu kesana kemari.
  • Tampaknya, terhadap pola hidup yang berbeda dengan kebiasaan orang dapat gagap tak tahu harus berbuat apa. Dalam keadaan seperti ini orang dapat merasa jengkel menjelekkan keadaan tetapi juga dapat menjadi rendah diri tak merasa berarti.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa berhadapan dengan berbagai perkara yang dalam pikiran dan langsung dialami, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, hal itu justru menjadi saat bekerjanya hati secara khusus menimbang-nimbang yang berkecamuk dalam pikiran dan mengendapkan yang dirasa meresahkan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dalam berhadapan dengan perkara hidup tidak akan pertama-tama menggunakan mulut tetapi hati.
Ah, kalau ada perkara ya dibicarakan atau didiskusikan.

0 comments:

Post a Comment