Sabtu, 25 Juni 2016
Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Rat.
2:2,10-14,18-19; Mzm. 74:1-2,3-5a,5b-7,20-21; Mat. 8:5-17. BcO Neh. 2:9-20
Matius
8:5-17:
5 Ketika Yesus
masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon
kepada-Nya: 6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia
sangat menderita." 7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang
menyembuhkannya." 8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku
tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka
hambaku itu akan sembuh. 9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku
ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!,
maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada
hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 10 Setelah Yesus
mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku
jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. 11 Aku berkata kepadamu: Banyak
orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan
Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, 12 sedangkan anak-anak Kerajaan
itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi." 13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu:
"Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka
pada saat itu juga sembuhlah hambanya. 14 Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun
melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. 15 Maka dipegang-Nya
tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani
Dia. 16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan
setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan
orang-orang yang menderita sakit. 17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman
yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan
menanggung penyakit kita."
Renungan:
Mereka yang
rendah hati akan mendapatkan yang mereka inginkan. Perwira dalam kisah Injil
hari ini menggambarkan orang yang rendah hati. Sekalipun dia seorang perwira ia
datang kepada Yesus. Kedatangannya pun untuk kesembuhan pembantunya yang lagi
sakit. Ia mau melayani hambanya. Maka ia pun mendapatkan apa yang dia inginkan:
kesembuhan hambanya.
Ketika orang
datang kepada kita memohon pertolongan dengan rendah hati, kita pun akan dengan
senang hati untuk segera menolongnya. Namun ketika kita menemui orang yang
minta tolong dengan gaya yang congkak kita pun akan berpikir terlebih dahulu
untuk menolongnya. Bahkan andaikan menolong tidak jarang hati kita menyisakan
rasa dongkol.
Marilah kita
datang ke hadapan Tuhan dengan rendah hati. Ia akan mengabulkan permohonan
mereka yang tulus hatinya. Tuhan tidak akan membiarkan mereka yang setia
kepadaNya.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
kedatangan orang yang dengan congkak hati meminta pertolonganmu. Ikuti seluruh
perasaan yang berkembang dalam dirimu.
Refleksi:
Bagaimana hadir
di hadapan Tuhan dengan rendah hati?
Doa:
Tuhan semoga aku
mempunyai jiwa seperti perwira itu. Percaya penuh kepada kuasaMu dan dengan
rendah hati mengharapkan pertolonganMu. Amin.
Perutusan:
Aku percaya pada
karya Tuhan dan dengan rendah hati mengharap pertolonganNya. -nasp-
0 comments:
Post a Comment