Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, June 11, 2016

Sabda Hidup


Minggu, 12 Juni 2016
Hari Minggu Biasa XI
warna liturgi Hijau 
Bacaan
2Sam. 12:7-10,13; Mzm. 32:1-2,5,7,11; Gal. 2:16,19-21; Luk. 7:36-8:3 BcO Yes. 44:12-45:3

Lukas 7:36-8:3: 
36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. 37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. 38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. 39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa." 40 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru." 41 "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. 42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" 43 Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." 44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. 45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. 46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. 47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." 48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." 49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" 50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" 1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, 2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, 3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Renungan:
Ketika saya membaca bacaan ini saya bertanya-tanya, "Bagaimana perempuan pendosa itu bisa masuk di perjamuan di rumah orang Farisi?" (bdk. Mat 7:37-38). Terbayang bagaimana perjuangannya untuk menerobos tempat itu dan berada di dekat Yesus. Kemungkinan ada banyak orang yang menghalangi langkahnya. Kemauannya untuk bertemu, bertobat dan mendapatkan pengampunan memuluskan jalannya berhadapan dengan Yesus.
Untuk bertobat memang tidak mudah. Seseorang yang mau bertobat mesti mengalahkan dirinya sendiri. Ketika mampu melakukan itu ia akan berhadapan dengan lingkungan yang membuatnya berdosa. Ketika ia mampu mengatasi lingkungan tersebut ia pun akan berhadapan kembali dengan lingkungan yang mengaku suci.
Namun mereka yang sungguh-sungguh ingin bertobat mempunyai daya yang kuat. Mereka akan mampu menerobos segala macam halangan yang menghambat. Pada mereka rahmat Allah berlimpah. Allah mengasihi mereka yang bertobat.

Kontemplasi:
Bayangkan perjuangan perempuan berdosa itu masuk ke perjamuan orang Farisi untuk bertemu dengan Yesus. Bandingan dengan pengalaman pertobatanmu.

Refleksi:
Bagaimana tetap bertahan dalam semangat pertobatan?

Doa:
Tuhan Engkau mengampuni perempuan pendosa yang bertobat. Ampunilah juga segala dosa dan kesalahanku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjaga semangat pertobatanku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment