Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, June 26, 2016

Sabda Hidup

Senin, 27 Juni 2016
Sirillus dr Aleksandria
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Am. 2:6-10,13-16; Mzm. 50:16bc-17,18-19,20-21,22-23; Mat. 8:18-22. BcO Neh. 5:1-19

Matius 8:18-22: 
18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. 19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." 22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."

Renungan:
Dalam percakapan sederhana Rm Joko menceritakan bahwa 2 fraternya mundur dari tahun rohani. Di kesempatan lain beberapa frater di seminari tinggi juga tidak lagi melanjutkan pendidikan imamat. Banyak pula angkatanku dulu yang tidak terus ke jalan imamat. Hanya sekitar 10% yang terus. Yang 90% melanjutkan di tempat lain dan menjadi rasul-rasul yang tangguh di bidangnya masing-masing.
Tidak semua yang datang pada Yesus dan mau mengikuti Dia sepenuhnya diterima. Ada juga yang ditolak. Namun ada pula yang ditarik oleh Yesus untuk menjadi pengikutNya. Dan mereka yang ditarik sulit untuk menolak.
Jalan hidup setiap orang memang unik. Mereka yang tampak serius dan suci malah kadang tidak terus dalam jalan imamat. Ada yang dulunya tampak berandalan malah jadi orang sukses. Banyak sekali kemungkinannya. Namun rasanya ketekunan orang pada sesuatu akan menentukan jalan hidupnya. Mereka yang tekun umumnya akan mencapai apa yang mereka impikan.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan dirimu sendiri. Lihatlah apa yang kautekuni dan menghidupimu.

Refleksi:
Bagaimana tekun dalam pilihan hidupmu?

Doa:
Tuhan aku percaya Engkau punya rencana bagiku. Semoga aku bisa tekun menemukan rencanaMu bagiku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menekuni jalan hidupku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment