Sabtu, 18 Juni 2016
Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
2Taw. 24:17-25;
Mzm. 89:4-5,29-30,31-32,33-34; Mat. 6:24-34. BcO Za 2:1-13
Matius
6:24-34:
24 Tak seorangpun
dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon." 25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting
dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 26 Pandanglah
burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 27 Siapakah di antara kamu yang
karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? 28 Dan
mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang
tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, 29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo
dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga
itu. 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada
dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu,
hai orang yang kurang percaya? 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai? 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. 34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari."
Renungan:
Suatu kali saya
pernah mesti pergi ke suatu tempat yang belum pernah kukunjungi. Ketika mau
berangkat teman yang semestinya berangkat denganku membatalkan diri karena ada
acara yang tak bisa ditinggalkan. Jujur kala itu aku jadi bingung dan khawatir.
Situasi itu memaksaku untuk menghubungi mereka yang tinggal di daerah tersebut.
Akhirnya kutemukan orang yang bisa menemaniku selama di sana.
Tuhan mengatakan
kepada kita, "Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan
apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai" (Mat 6:25). Hidup kita jauh lebih berarti
dari yang lain. Tuhan menyediakan sesuatu yang mencukupi untuk peziarahan kita.
Mungkin kita
sering khawatir akan apa yang akan kita lakukan. Orang tua bisa khawatir dengan
anak-anaknya. Anak muda khawatir dengan masa depannya. Banyak hal yang bisa
membuat kita khawatir. Namun rasanya ada satu hal yang bisa kita percaya yaitu
bahwa Tuhan memberi kemampuan pada kita untuk mengarungi hidup. Segala masalah
kita ada jawabannya. Tuhan memberi kemampuan pada kita.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Temukan hal-hal yang bisa menepis kekhawatiranmu.
Refleksi:
Tulislah hasil
kontemplasimu.
Doa:
Tuhan Engkau
selalu memenuhi kebutuhanku secara cukup. Semoga aku tidak khawatir lagi atas
hidupku. Amin.
Perutusan:
Aku percaya pada
rahmat Tuhan dan tidak khawatir lagi. -nasp-
0 comments:
Post a Comment