Sabtu, 11 Juni 2016
Peringatan Wajib St.
Barnabas, Rasul
warna liturgi
Merah
Bacaan
Kis. 11:21b-26;
13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13. BcO Yos. 5:13 – 6: 21
Matius
10:7-13:
7 Pergilah dan
beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit;
bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu
telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat
pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu
membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut
mendapat upahnya. 11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang
yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk
rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya,
salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Renungan:
Suatu kali saya
meminta para siswa untuk bertetangga. Mereka kami bagi berdua-dua dan dalam
beberapa area wilayah tetangga. Pesannya sederhana: bertamu pada tetangga. Ada
yang semangat, ada pula yang ogah-ogahan. Namun saat sharing mereka merasakan
pengalaman ditolak maupun diterima. Mereka pun mensyukuri pengalaman tersebut.
Salam yang kita
bagikan bisa saja diterima, namun bisa juga ditolak. "Apabila kamu masuk
rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya,
salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu"
(Mat 10:12-13). Ketika salam diterima maka salam itu akan tumbuh dan hidup.
Saya percaya di
dunia yang penuh dengan tipu sekarang ini membuat kita selalu waspada dengan
orang-orang yang bertamu. Kita akan segera menutup diri pada mereka yang sudah
mempunyai cap buruk. Namun rasanya kita tetep perlu terbuka pada mereka yang
datang kepada kita. Kita bisa memegang semangat alm. Kardinal Darmayuwana,
"Lebih baik ditipu daripada menipu."
Kontemplasi:
Bayangkan orang asing
singgah di rumahmu. Mereka ingin numpang nginap semalam di rumahmu.
Refleksi:
Bagaimana terbuka
pada mereka yang belum kita kenal dan mau singgah di tempat kita?
Doa:
Tuhan semoga aku
menjadi orang yang terbuka untuk menerima salam dari semua orang. Amin.
Perutusan:
Aku akan menerima
salam dari sesamaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment