Rabu, 2
September 2015
Lukas 4:38-44
4:38
Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu
mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
4:39
Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit
itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
4:40
Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya,
yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka
masing-masing dan menyembuhkan mereka.
4:41
Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah
Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan
mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
4:42
Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi
orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya
jangan meninggalkan mereka.
4:43
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam
rumah-rumah ibadat di Yudea.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang akan amat bergembira kalau yang dikerjakan menarik banyak orang. Dengan mengambil istilah dunia ekonomi itu berarti pasar menerimanya.
- Tampaknya, kalau makin banyak langganan datang makin banyaklah orang akan menambah waktu untuk memperbanyak produksinya. Pada zaman kini produksi tidak hanya berupa barang tetapi juga berupa jasa.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa semutu, seindah, dan selaris apapun pekerjaan seseorang, apabila yang diutamakan bukan sikap berbagi rasa bahagia karena akrab dengan kedalaman batin, dia akan terlena pada puji sanjung yang sejatinya menghadirkan aroma busuk egoisme. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan membagikan kebahagiaannya terutama kepada mereka yang belum mendapatkan keceriaan batin.
Ah, kalau banyak yang menerima orang mudah mendapatkan
uang sebanyak-banyaknya.
0 comments:
Post a Comment