Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, September 24, 2015

Sabda Hidup


Jumat, 25 September 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
Hag. 2:1b-9; Mzm. 43:1,2,3,4; Luk. 9:19-22. BcO Yes. 28:1-6,14-22

Lukas 9:19-22:
19 Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit." 20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah." 21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. 22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Renungan:
Dalam banyak membuat film kami selalu memerlukan talen. Namun karena kami tidak mempunyai dana yang cukup kami selalu mengatakan pada mereka bahwa tidak ada uang honor untuk mereka. Kami katakan bahwa kita akan kerja keras untuk mewujudkan film tersebut. Pada umumnya mereka yang kami rekrut sanggup dan bahkan mengatakan bahwa mereka mau membantu. Dan saat pengambilan gambar mereka pun berperan dengan total. Kadang harus begadang tanpa mengenal lelah.
Yesus dikenal Petrus sebagai Mesias dari Allah (lih. Luk 9:20). Yesus mengiyakan apa yang dikatakan Petrus. Namun kemudian Ia menunjukkan bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Luk 9:22). Para murid pun akan mengalami penderitaan itu.
Berkarya bersama dengan Tuhan memang membutuhkan pengorbanan. Kita harus berani merelakan daya, tenaga dan juga harta untuk mewujudkan karyanya. Kita percaya bahwa pada saatnya Tuhan akan memberikan rahmat yang lebih besar daripada yang kita keluarkan.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Ingatlah kembali bagaimana anda mempersembahkan daya, tenaga dan harta bagi karya menggereja. Hadirkan rahmat yang kauterima dari kerelaanmu tersebut.

Refleksi:
Bagaimana menyumbangkan dirimu untuk karya pelayanan Tuhan?

Doa:
Tuhan kuatkanlah hatiku untuk memberikan diriku bagi pelayanan karyaMu. Aku siap memberikan diriku untukMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan memberikan diriku untuk mengabdi pada Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment