Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, September 17, 2015

Sabda Hidup



Jumat, 18 September 2015
St. Yosef dr Copertino, St. Yohanes Makias
warna liturgi Hijau 
Bacaan
1Tim. 6:2c-12; Mzm. 49:6-7,8-9,17-18-20; Luk. 8:1-3. BcO Hos. 14:1-9

Lukas 8:1-3:
1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, 2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, 3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Renungan:
Perempuan-perempuan ikut melayani Yesus dan rombongannya. Mereka memberikan tenaga, waktu dan hartanya agar rombongan Tuhan Yesus mampu berkarya dan beraktivitas. Para perempuan itu total memberikan semuanya untuk Yesus dan rombongannya.
Sampai sekarang ini masih banyak ibu-ibu yang membantu karya para imam. Di paroki ada ibu-ibu rumah tangga paroki yang selalu siap memberikan pelayanan. Minimal tampak ruang makan pastoran selalu terisi. Di domus Pacis pun terbantu oleh para ibu-ibu. Ada sekitar 87 ibu-ibu yang menyiapkan makan para rama di domus. Mereka hanya disumbang uang Rp. 50.000 untuk menyiapkan masakan untuk 14 orang yang tinggal di domus. Saya yakin para ibu itu pasti tombok.
Di kesempatan lain ibu-ibu pun berperan aktif dalam katekumen, pia, pir, misdinar, koor, liturgi, ketua lingkungan, pro diakon dan lain-lain. Peran para ibu dari jaman Yesus sampai sekarang masih terus berlangsung, walau sering tidak tampak. Terima kasih para ibu-ibu. Semoga pengorbanan Anda ada dalam berkatNya.

Kontemplasi:
Bayangkan kehadiran ibu-ibu dalam kehidupan karya dan aktivitas anda.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu dibantu oleh para ibu-ibu?

Doa:
Tuhan, berkatilah para ibu yang telah memberikan dirinya untuk pelayanan karya GerejaMu. Amin.

Perutusan:
Aku berdoa untuk para ibu yang berkarya bagi pelayanan hidup Gereja. -nasp-

0 comments:

Post a Comment