Ketika masih mengetik di laptop pada pagi sebelum jam 09.00 24 September 2015, Mas Abas karyawan Domus Pacis masuk kamar Rama Bambang dan berkata "Tamune pun dhateng" (Tamu sudah datang). Sebenarnya Rama Bambang heran mengapa tamu dari Ungaran sudah datang sepagi ini. Kemudian dia juga menjadi maklum mengapa Bu Rini, relawati Domus, sudah datang sekitar jam 08.00. Ternyata Bu Rini menyediakan snak dan santapan tahu goling yang sedianya untuk makan bersama para tamu dan para rama Domus. Para tamu datang sebagai paguyuban yang bernama PUPIP (Paseduluran Umat Peduli Imam Praja) Paroki Ungaran. Mereka berjumlah 17 orang: 11 ibu, 4 bapak dan 2 anak. Dari para rama Domus yang ikut menyambut adalah Rama Yadi, Rama Hantoro, Rama Harto Widodo, Rama Tri Hartono, Rama Tri Wahyono dan Rama Bambang. Pak Made dari Ungaran membuka dengan kata-kata tentang maksud dan tujuan ke Domus Pacis. Setelah itu Rama Yadi mengenalkan sekilas tentang Domus Pacis termasuk rama-rama dan beberapa kegiatan yang terjadi.
Rama Yadi didukung Rama Hantoro meminta Rama Bambang untuk meneruskan pembicaraan. Tetapi tiba-tiba Mas Abas memberi tahu Rama Bambang "Tamu dari Magelang datang". Rama Bambang pun bertanya pada tamu Ungaran "Bareng karo Magelang gelem?" (Apakah bersedia bersama dengan Magelang?). Karena para tamu Ungaran menjawab serentak "Puruuuuun" (Mau), maka Rama Bambang berteriak "Magelang masuuuuuk". Maka masuklah rombongan Magelang yang katanya berjumlah 60 orang, yang tergabung dalam PIR (Pendampingan Iman Remaja). Mereka adalah sebagian para remaja yang baru saja menerima Sakramen Krisma bersama para pendampingnya. Setelah bersalam-salam dan kemudian duduk, Rama Bambang mengajak menyanyi bersama Bila Kita Saling Berkumpul diteruskan Dalam Yesus kita Bersaudara. Kemudian Rama Bambang mengulang penjelasan Rama Yadi tentang Domus dan rama-ramanya dengan gaya mengejek satu per satu rama yang ada. Wakil Magelang kemudian menyampaikan pidato singkat dan berpamitan untuk meneruskan perjalanan ke Ganjuran. Sebelum pergi wakil Magelang memimpin doa yang ditutup dengan berkat dari Rama Harto. Kehadiran rombongan yang hanya sekitar 30 menit memang hanya sekedar mampir untuk tahu sekilas rumah para rama tua. Maka pertemuan dengan Ungaran pun diteruskan. Kunjungan Ungaran ditutup dengan foto-foto bersama. Ketika mereka pulang, menu tahu goling sudah dibungkus untuk disantap dalam perjalanan lanjut.
0 comments:
Post a Comment