Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, September 21, 2015

Sabda Hidup



Selasa, 22 September 2015
St. Ignatius dr Santhi, Yusuf Calasanz Marqus, Henrikus Saiz, Yohanes Maria dr Salib
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Ezr. 6:7-8,12b,14-20; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 8:19-21. BcO Yes. 5:8-13,17-24

Lukas 8:19-21:
19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. 20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." 21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."

Renungan:
Dalam sebuah pesannya seorang bapak mengatakan kepada anaknya yang merantau, "Kalian pergi merantau. Saudara-saudaramu adalah tetanggamu. Maka baik-baiklah dengan mereka. Apapun yang terjadi padamu merekalah yang akan lebih dulu tahu." Tentu bukan berarti melepaskan persaudaraan darah. Namun secara real orang yang akan tahu keseharian mereka adalah para tetangga. Maka layak kalau mereka disebut saudara, saudara baru.
Yesus juga memperluas hubungan persaudaraan. Persaudaraan tidak dibatasi oleh darah. BagiNya, "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya" (Luk 8:21). Mereka yang mendengarkan dan melakukan firman Allah layak disebut sebagai saudara.
Kita pun sering merasakan persaudaraan dengan sesama kita walau bukan dalam hubungan darah. Mereka begitu dekat dan mengenal keseharian kita. Maka marilah kita angkat persaudaraan itu dalam kerangka mendengarkan dan melakukan firman Tuhan.

Kontemplasi:
Bayangkan hidupmu sekarang ini. Rasakan kehadiranmu di lingkungan sekitarmu. Temukan semangat persaudaraan dengan tetanggamu.

Refleksi:
Bagaimana kehidupan bersaudaramu?

Doa:
Tuhan berkatilah orang-orang yang memperhatikan diriku. Jaminlah mereka dengan anugerahMu. Semoga firmanMu selalu didengarkan dan dilakukan. Amin.

Perutusan:
Aku akan mendengarkan dan melakukan firman Tuhan supaya layak disebut saudara. -nasp-

0 comments:

Post a Comment