Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, September 23, 2015

Sabda Hidup


Kamis, 24 September 2015
St. Vinsensius Maria Strambi
warna liturgi Hijau
Bacaan
Hag. 1:1-8; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk. 9:7-9. BcO Yes. 9:8-10:4

Lukas 9:7-9:
7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. 8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. 9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Renungan:
Herodes cemas dengan kehadiran Yesus (lih Luk 9:7). Ia merasa kekuasaannya terancam. Kecemasan itu begitu tinggi melingkupi hidup Herodes. Kemungkinan dia khawatir kalau Yesus merebut kekuasaannya maka ia akan tersingkir dan tidak berarti lagi. Semua kebobrokannya akan terbongkar. Orang yang dulu memujanya akan balik menghojatnya.
Pemimpin yang licik akan takut kalau lawannya menggantikannya. Ia khawatir kalau kelicikan dan kejahatannya terbongkar sehingga dia akan mengalami sengsara kala lawannya yang berkuasa. Namun pemimpin yang baik siap menantikan kehadiran calon pemimpin-pemimpin baru dan siap bersaing secara sehat dengan mereka. Ia akan menyambut kehadiran calon lawannya dengan kinerja yang bersih, rapi dan sungguh menyejahterakan. Ia tidak takut dengan lawan-lawan yang tangguh dan hebat. Malah ia akan menyambutnya dengan tangan terbuka dan peninggalan karya yang baik.
Marilah kita peka siapakah pemimpin kita yang seperti Herodes atau pribadi yang sungguh baik. Siapakah pemimpin yang cemas dengan kehadiran lawan yang tangguh dan siapa pemimpin yang dengan tangan terbuka menyambut mereka?

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Lihatlah pemimpin dan calon pemimpinmu. Apakah mereka seperti Herodes atau bukan? Cermatilah.

Refleksi:
Buatlah catatan dan koreksi atas kepempinan para pemimpinmu.

Doa:
Tuhan semoga para pemimpin kami membuka tangannya menyambut calon lawannya dan mereka menyikapinya dengan tenang dan kinerja yang baik. Amin.

Perutusan:
Aku akan meneliti dengan sungguh para calon pemimpinku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment