Sabtu, 05 September 2015
Beata Teresa dr Kalkuta
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kol. 1:21-23; Mzm.
54:3-4,6,8; Luk. 6:1-5. BcO Am. 5:18-6:14
Lukas 6:1-5:
1 Pada suatu hari Sabat,
ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum
dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. 2 Tetapi
beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak
diperbolehkan pada hari Sabat?" 3 Lalu Yesus menjawab mereka:
"Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka
yang mengikutinya lapar, 4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan
mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada
pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh
imam-imam?" 5 Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah
Tuhan atas hari Sabat."
Renungan:
Suatu kali ada berita
seorang bapak tertangkap mencuri penanak nasi. Orang-orang pun menghakiminya.
Namun setelah ditanya ternyata bapak itu hanya menginginkan nasinya karena
anaknya kelaparan dan dia tidak mempunyai uang untuk membeli.
Rasa lapar bisa mendera
siapa saja. Ada orang yang kemudian uring-uringan kala lapar. Ada yang pusing.
Umumnya perut sakit kala lapar. Mereka yang sudah beberapa hari tidak makan
bisa saja nekad melakukan tindakan yang menyalahi aturan seperti bapak tadi.
Para murid Yesus pun lapar dan memetik gandum walau hari itu hari Sabat di mana
orang tidak boleh melakukan itu.
Banyak orang yang masih
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makannya. Kadang mereka pun terpaksa mengais
di tempat yang gak layak. Mungkin di antara kita sangat tercukupi kebutuhan
tersebut. Maka mari kita berpeduli pada mereka yang membutuhkan. Kita tidak
segera menghakimi mereka yang kadang terpaksa melanggar aturan demi memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu.
Bayangkan dirimu sedang lapar dan di tempatmu tidak ada makanan yang bisa
dimakan.
Refleksi:
Bagaimana anda
memperlakukan makanan?
Doa:
Tuhan berkatilah dan
berilah rejeki saudara-saudariku yang hari ini masih kesulitan memenuhi kebutuhan
makannya. Amin.
Perutusan:
Aku akan menghargai
makanan yang tersedia bagiku dan ingat pada mereka yang kekurangan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment