Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, September 2, 2015

Sabda Hidup



Kamis, 03 September 2015
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kol. 1:9-14; Mzm. 98:2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 5:1-11. BcO Am. 4:1-13

Lukas 5:1-11:
1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. 
 
Renungan:
Di beberapa tempat sering mengalami kesulitan untuk memilih ketua orang muda, ketua lingkungan dll. Salah satu alasan yang muncul adalah tidak siap dan merasa kurang pantas. Ada juga yang beralasan tidak sanggup karena tidak mampu, tidak punya waktu, ada yang lebih mampu dll. Aneka macam alasan bisa dikemukakan.
Petrus pun merasa tidak layak di hadapan Yesus. Namun Yesus meneguhkan, katanya, "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia" (Luk 5:10). Petrus yang melihat begitu banyaknya tangkapan ikan merasa tidak pantas dihadiri Tuhan, malah dipilih menjadi penjala manusia.
Tiap pribadi di antara kita ketika dipilih menjadi pimpinan tentu dilandaskan oleh kriteria si pemilih. Mungkin ada rasa tidak layak dalam diri kita. Namun mereka telah membuat kita layak. Maka kalau mendapat seperti itu kita sambut dengan syukur dan kita wujudkan dengan sungguh-sungguh. Pada saatnya pertolongan Tuhan datang dan banyak manusia bisa kita jala.

Kontemplasi:
Bayangkan situasi yang tergambarkan dalam Injil Luk. 5:1-11. Hadirkan dirimu sebagai pribadi yang dipilih Tuhan.

Refleksi:
Bagaimana menanggapi keterpilihanmu sebagai pemimpin?

Doa:
Bapa, semoga aku percaya pada pertolonganmu dan siap menerima tugas yang dipercayakan kepadaku. Amin.

Perutusan:
Aku siap dipilih oleh Tuhan menjadi penjala manusia.  -nasp-

0 comments:

Post a Comment