Pada makan malam Kamis 17 September 2015, kami (Rama Agoeng, Rama Yadi, Rama Harto, Rama Hantoro, Rama Tri Hartono, Rama Tri Wahyono dan Rama Bambang) membicarakan TALUD DOMUS PACIS. Bangunan Wisma Domus Pacis memang berdampingan dengan Sungai Gajah Wong, Yogyakarta. Sebelum tahun 2010 pagar di atas sungai ini pernah roboh dan kemudian dibangun talud. Ternyata di setiap musim penghujan terjadi penggerusan sehingga bagian bawah talud terjadi growongan yang dapat menghancurkan talud. Sebenarnya kepengurusan Domus Pacis sudah memasukkan rencana perbaikan untuk tahun 2015. Tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda realisasinya. Kecuali Rama Agoeng, para pengurus lain tidak tinggal di Domus Pacis. Dalam pembicaraan malam itu disadari bahwa:
- Baru saja ada batu besar yang menjatuhi talud sehingga terjadi rongga membesar dan meluas dan merembet ke selatan. Hal ini amat berbahaya melongsorkan tanah di tepi barat bangunan Domus Pacis kalau aliran sungai jadi besar di musim penghujan. Padahal kini sudah bulan September.
- Kalau tanah itu longsor, menurut relawan pengawas bangunan Domus Pacis (Pak Joko, seorang kontraktor bangunan), bangunan bagian barat (kamar makan, kamar Rama Harto, dan kamar Rama Bambang) akan ikut roboh.
- Untuk pengerjaan talud membutuhkan beaya ratusan juta yang kata Rama Agoeng sulit diancangkan.
- Mohon bantuan dana dari siapapun yang terketuk oleh keadaan kami dan rela memberikan uang berapapun jumlahnya.
- Senin 21 September 2015 pengerjaan talud mulai dilaksanakan atas kebaikan relawan pengawas bangunan Domus Pacis, yaitu Pak Joko.
- Bantuan uang dapat dikirimkan ke dalam rekening bank: Tahapan BCA, KCP GEJAYAN 4565146662 atas nama Petrus Noegroho Agoeng SW.
0 comments:
Post a Comment