Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, September 29, 2015

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Rabu, 30 September 2015

Lukas 9:57-62

9:57. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, setiap orang merindukan masa depan yang cerah dan sejahtera. Untuk perjalanan menuju masa depan orang biasa memiliki pegangan tokoh tertentu sebagai jaminan.
  • Tampaknya, dalam perjalanan menuju janji kecerahan masa depan orang biasa yakin akan kekuatan fasilitas yang menjamin. Di situ orang akan mendapatkan bantuan yang menggembirakan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa dalam perjalanan menuju masa depan jaminan kesuksesan justru terletak pada kesiagaan batin untuk tak ada jaminan apapun dan bahkan kegairahannya bukan karena menjadi gembira tetapi karena kesediaannya susah payah menjadi kegembiraan bagi orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan didorong oleh kekuatan batin untuk memancarkan keceriaan dalam keadaan apapun terutama di kala tidak ceria.
Ah, hidup itu untuk dinikmati maka harus cari yang enak.

0 comments:

Post a Comment