Telinga
adalah salah satu panca indra yang sangat vital fungsinya bagi manusia.
Apa jadinya jika kita kehilangan fungsi dari indra untuk mendengar ini.
Dunia yang indah ini tentu akan terasa hampa, hening dan sepi. Tapi
kadang kita sering menyepelakannya, dan baru mulai memperhatikan
kesehatan telinga ketika ia mulai mengalami gangguan dan dirasa makin
menurun fungsinya.
Ada beberapa faktor penyebab menurun –
bahkan hilangnya sama sekali – fungsi telinga/pendengaran. Penyebabnya
bisa karena faktor dari dalam tubuh seperti sedang menderita
penyakit-penyakit degeneratif tertentu (hipertensi, diabetes), pemakaian
obat-obatan atau karena faktor dari luar, akibat cara membersihkan telinga yang tidak benar misalnya.
Infeksi telinga
Gangguan pada telinga bisa terjadi akibat adanya infeksi pada telinga (otitis media).
Infeksi terjadi karena luka pada kulit atau gendang telinga, kulit
gatal mirip eksim atau sampai bernanah . Hal ini biasa terjadi pada anak
balita karena ketidak hati-hatian dalam membersihkan telinga mereka.
Berbeda dengan telinga orang dewasa, liang telinga anak-anak lebih
dangkal hingga pengorekan yang terlalu dalam menimbulkan iritasi bahkan
luka pada telinga.
Yang perlu diperhatian, bila Anda
membersihkan telinga dengan coton bud jangan sampai keliang telinga,
sebagian besar kotoran malah akan terdorong masuk lebih dalam yang
kemudian menumpuk dan membatu. Disinilah seseorang akan mendapat masalah
karena bagian dalam telinga terasa gatal, iritasi dan akhirnya infeksi.
Kalau diketahui ada kotoran yang telah
mengeras di dekat gendang telinga, sebaiknya segera diperiksakan ke
dokter ahli THT. Biasanya dokter akan memberikan obat tetes telinga
(karbol glieserin 10%) untuk memecahkan kotoran tersebut. Infeksi yang
barang kali timbul lantaran iritasi kotoran itu diatasi dengan pemberian
obat antibiotik.
Pilek dan gangguan telinga
Penyakit pilek pun ada kalanya menganggu
telinga karena lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung
(tuba eustachius) mengalami peradangan atau mampat. Bila Anda
merencanakan naik pesawat udara atau berenang pada saat menderita pilek
berat, sebaiknya terlebih dahulu kedokter untuk mendapatkan obat tetes
atau yang dapat menggulangi peradangan tersebut.
Para penyelam dianjurkan tidak menyelam
saat menderita pilek, sebab tekanan air yang sangat besar sangat
membutuhkan kelonggaran keluar masuknya udara melalui tuba. Kalau tuba
eustachius-nya sedang mengalami peradangan udara akan terhalang dan bisa
mengakibatkan pecahnya gendang telinga. Atau paling tidak, kita
mendapat serangan sakit telinga atau vertigo karena udara terkurung di
dalam.
Gangguan lain pada telinga bisa juga
akibat masuknya benda asing kedalam saluran pendengaran. Anak kecil
banyak yang suka memasukkan biji-bijian kedalam telinga. Benda keras ini
berbahaya kalau tidak segera diambil, sebab dapat mendesak gendang
telinga atau bergesernya kedudukan tulang pendengaran.
Trauma polusi udara
Manusia normal mampu mendengar suara
berfrekuensi 20-20.000 Hz (satuan suara berdasarkan perhitungan jumlah
getaran sumber bunyi perdetik) dengan intesitas atau tingkat kekerasan
di bawah 80 desibel (dB). Bunyi diatas itu kalau terus menerus dan
dipaksakan bisa merusak pendengaran, karena bisa mematikan fungsi
sel-sel sistem pendengaran.
Gejala awal adanya gangguan pendengaran
karena polusi udara ini sering kali tidak dirasakan kecuali telinga
berdengung, kemudian dikuti oleh menurunnya pendengaran. Trauma suara
ini banyak dialami oleh pekerja pabrik. Kebisingan pabrik aman selama
masih dibawah 80 dB. Namun kalau naik 3 dB saja, seseorang sebaiknya
beristirahat sejenak setalah bekerja empat jam. Atau bila perlu
mengenakan pentup telinga.
Kebisingan suara di jalan yang setiap
hari didengar oleh para sopir bus pun bisa berdampak negatif terhadap
pendengaran sang sopir.
Tekanan darah tinggi
Para penderita penyakit darah tinggi,
dimana sel-sel pembuluh darah sekitar telinga ikut tegang dan mengeras,
juga harus selalu memperhatikan kesehatan telinga. Sebab berkurangnya
oksigen yang masuk lebih memudahkan sel-sel pendengaran mati. Bila
penderita merasakan telinganya sering berdengung, segeralah ke dokter
sebelum terlambat.
Pada orang lanjut usia, gangguan pendengaran biasanya disebabkan oleh fungsi organ pendengaran yang menurun (presbiakusis).
Kemunduran pendengaran pada para manula ini lebih banyak dipengaruhi
oleh penyakit degeratif yang didapatnya seperti tekanan darah tinggi,
diabates, gangguan kardiovaskuler, atau obat-obatan tertentu. Yang
diminum secara rutin seperti pil kina untuk penyakit malaria,
streptomisin, dll.
Gangguan organ telinga memang bisa
bermacam-macam, disamping yang disebutkan diatas, bisa juga karena
faktor keturunan, gangguan gizi, trauma kepala, bisul, jamur, tumor dll.
Namun dengan gizi yang baik, pemakaian kapas pembersih telinga yang
tidak berlebihan, pemeriksaan telinga secara rutin paling tidak setiap
½-1 tahun sekali oleh ahli THT, niscaya kesehatan telinga tetap
terpelihara.(sy/int)
diambil dari http://kliniksehati.com
0 comments:
Post a Comment