Rabu, 9
September 2015
Lukas 6:20-26
6:20.
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu
yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
6:21
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
6:22
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika
mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu
yang jahat.
6:23
Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu
besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah
memperlakukan para nabi.
6:24
Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah
memperoleh penghiburanmu.
6:25
Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah
kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
6:26 Celakalah kamu, jika semua orang
memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah
memperlakukan nabi-nabi palsu."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, pada umumnya orang akan menemukan kebahagiaan bila kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi. Orang akan makin sejahtera kalau makin kaya.
- Tampaknya, pada umumnya orang akan berjuang lepas dari kemiskinan dan segala penderitaan yang pasti mencelakakan hidup. Segala susah karena hilangnya harta dan kesegaran badan adalah bencanakehidupan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sekaya apapun atau semiskin apapun kondisi seseorang, apabila dia biasa akrab dengan kedalaman batin akan menyadari bahwa semua kondisi duniawi bukanlah tolok ukur kebahagiaan dan kesengsaraan sehingga orang akan menemukan ketenangan hati sekalipun menderita kondisi duniawi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tetap ceria ketika ada dalam kondisi buruk dan waspada ketika ada dalam kondisi baik.
Ah, kepenuhan kebutuhan duniawi adalah landasan hidup
bahagia.
0 comments:
Post a Comment