Wednesday, August 17, 2016
20 Tahun Peria
Pada Selasa 9 Juli 2016 Komunitas Rama Domus Pacis menerima tamu rombongan kecil berjumlah 10 orang. Mereka tergabung dalam sebuah paguyuban yang bernama Peria (Persaudaraan Ignatius dan Ignatia). Ini adalah paguyuban sesama warga Katolik yang memiliki nama baptis Ignatius dan Ignatia. Mereka berkumpul untuk mengembangkan penghayatan iman berlandaskan contoh hidup Santo Ignatius dari Loyola. Katanya dulu jumlah anggotanya cukup banyak, tetapi dari tahun ke tahun jumlah berkurang karena menghadap Tuhan. Dari 10 orang yang datang tidak satupun yang berusia di bawah 50 tahun. Sembilan orang berusia lebih dari 60 tahun bahkan sudah ada yang melewati 80 tahun. Mereka datang di Domus Pacis dalam rangka memperingati Hari Pelindung Santo Ignatius yang jatuh pada 31 Juli. Lebih dari itu mereka juga datang untuk mengisi peringatan ulang tahun paguyuban yang ke 20. Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono, Rm. Harto, Rm.Tri Wahyono dan Rm. Bambang menyambut di ruang pertemuan dalam gedung Domus Pacis.
Pertemuan itu dimulai dengan ibadat dengan panduan yang biasa dipakai dalam pertemuan rutin mereka. Para rama juga ikut dalam ibadat itu yang dipimpin oleh salah satu dari bapak anggota Peria. Sesudah ibadat Rm. Bambang membuka dengan perkenalan singkat tentang Domus Pacis dan para penghuninya. Rm. Yadi meneruskan kisah perjalanan kehidupan di Domus Pacis. Suasana tanya jawab terjadi sangat akrab. Di tengah omong-omong ini Rm. Tri Wahyono tampak sudah kecapekan sehingga dibawa masuk ke kamarnya oleh pramurukti. Tampaknya para tamu terkesan dengan gerakan relawan-relawati masak lintas paroki yang membantu Domus Pacis dalam penyediaan masakan 3 kali sehari. Ketika Rm. Bambang mengatakan bahwa untuk periode September 2016 hingga Februari 2017 ada 2 yang kosong, yaitu tanggal 7 pagi dan 19 siang, Bu Pomo dari Toko Mebel Berdikari Jl. Sala menyediakan diri untuk mengisi. Rm. Bambang langsung mencatat nomor HP beliau dan memasukkan nama beliau dalam jadual rela masak periode itu. Di tengah omong-omong ada snak dan teh dihidangkan. Kemudian pada acara terakhir semua menyantap nasi gudeg. Sebelum pulang Pak Pomo atas nama para tamu minta Rm. Bambang untuk menyampaikan berkat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment