Kamis, 1 September 2016
Lukas 5:1-11
5:1. Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau
Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman
Allah.
5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai.
Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu
perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari
pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada
Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk
menangkap ikan."
5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam
kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau
menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap
sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya
di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang,
lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir
tenggelam.
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun
tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku,
karena aku ini seorang berdosa."
5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan
dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak
Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan
takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
5:11 Dan sesudah
mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala
sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, pada umumnya orang berharap selalu sukses dalam hidupnya. Kalau mengalami kegagalan orang dapat berjuang untuk mencari cara lain agar menebusnya.
- Tampaknya, kalau mendapatkan keberhasilan hebat orang akan senang sekali. Apalagi bila keberhasilan amat melebihi dari yang diharapkan, dia dapat berbangga diri.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, keberhasilan hidup tidak akan membuat orang sombong dan bahkan makin banyak suksesnya akan membuat orang makin berendah hati karena menemukan banyak kekurangan diri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan takabur terhadap segala keberhasilan sebesar apapun.
Ah, justru segala keberhasilan
itulah yang menunjukkan kehebatan diri.
0 comments:
Post a Comment