Selasa, 30 Agustus 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Kor. 2:10b-16;
Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 4:31-37. BcO 1Tim. 6:11-21
Lukas
4:31-37:
31 Kemudian Yesus
pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada
hari-hari Sabat. 32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya
penuh kuasa. 33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan
ia berteriak dengan suara keras: 34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa
urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa
Engkau: Yang Kudus dari Allah." 35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya:
"Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang
itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali
tidak menyakitinya. 36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang
lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa
dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." 37
Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.
Renungan:
Suatu kali ada
banyak umat bercerita tentang kotbah pastor di parokinya. Tampaknya mereka
begitu terkesan dengan kotbah pastor tersebut. Di mana-mana mereka
membicarakannya. Bahkan ada pula yang kemudian membangun gerakan sebagaimana
yang dikotbahkan pastor tersebut. Setiap kali ekaristi mereka berharap sang
pastor tersebut yang memimpin.
Kharisma memang
melekat pada pribadi tertentu. Kharisma Yesus begitu kuat. Pengajaran-Nya penuh
kuasa sehingga orang-orang pun terpana (bdk Luk 4:32). Bahkan kehadirannya pun
mengusik kuasa jahat yang mengganggu manusia. "Hai Engkau, Yesus orang
Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku
tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah" (Luk 4:34).
Saya percaya
setiap pribadi dengan rahmat Allah mempunyai kharisma. Kharisma itu bisa
mewujud dalam kata-katanya, perilakunya bahkan dalam ketenangan-keheningannya.
Satu orang dengan yang lain tidak selalu sama. Maka marilah kita temukan
kharisma kita masing-masing dan menggunakannya untuk membebaskan orang lain
dari keterbelakangan dan kesesatan.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak
matamu. Lihatlah langkah hidup harianmu. Temukan kharismamu.
Refleksi:
Apa kharismamu?
Doa:
Tuhan Engkau
telah menganugerahiku sesuatu yang bisa berguna bagi hidupku dan sesamaku.
Semoga aku sungguh bisa memanfaatkan kharisma yang Kauanugerahkan untuk
kebaikan bersama. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menemukan dan mengolah kharismaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment