Santa Monika
Sabtu, 27 Agustus 2016
Lukas 7:11-17
7:11. Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama
Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak
menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang
mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan
banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan
menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya,
dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai
berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan
Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah
kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17 Maka
tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah
sekitarnya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, untuk menjalani hidup di dunia ini orang memang membutuhkan andalan. Dengan andalan itu orang memiliki landasan untuk keterjaminan kesejahteraan hidup.
- Tampaknya, andalan kesejahteraan hidup dapat berupa pekerjaan dan bagi yang tak bekerja dapat sosok orang penjamin. Dapat dipahami kalau orang meratap hilang harapan hidup bila yang diandalkan hilang.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun menderita karena hilangnya seseorang atau pekerjaan yang jadi topangan handal untuk kesejahteraan hidup, orang akan selalu menemukan dan mengalami daya baru yang menghampirinya entah dari mana asalnya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu mendapatkan uluran kepedulian di kala mengalami gelapnya derita.
Ah, hilangnya masa depan ya
pasti membuat frustrasi.
0 comments:
Post a Comment