diambil dari http://musicalprom.com posted on 18 Desember 2015 by in Music, Opinion, Psychology of Music
Musik dapat dinikmati oleh semua orang di segala usia. Menikmati musik itu sendiri bisa dilakukan dengan mendengarkan musik, bernyanyi, dan memainkan alat musik. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata musik tidak hanya memiliki manfaat untuk anak-anak atau orang yang berusia muda. Musik juga memiliki manfaat kepada orang-orang yang sudah lanjut usia. Aspek dari kehidupan lansia yang mendapatkan manfaat dari musik baik secara fisik maupun psikologis.
Semakin seseorang bertambah tua, kesehatan baik fisik maupun mental dari seseorang akan semakin berkurang. Tetapi lansia yang secara aktif mendengarkan musik dan bermain musik memiliki kesejahteraan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak melakukan aktivitas musikal sama sekali. Don Coffman dari University of Iowa melakukan ulasan bahwa musik dapat mempengaruhi persepsi lansia terhadap kualitas hidupnya. Lansia yang aktif dalam bermain dan mendengarkan musik mempersepsikan bahwa dirinya memiliki kesehatan fisik yang lebih baik, lebih nyaman dengan kehidupan di masa tuanya, lebih sehat secara mental, dan hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Intervensi menggunakan musik juga bisa dilakukan kepada para lansia meskipun tidak memiliki pengalaman bermusik sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Inkeri Ruokonen dan Heikki Ruismäki dari University of Helsinki, Finlandia, mencari tahu efektivitas dari program musik yang mereka buat kepada para lansia berusia 75 sampai 95 tahun yang berada di panti jompo dan rumah sakit. Beberapa dari partisipan memiliki penyakit dan demensia. Program musik yang dinamakan Virkistysverso mencakup aktivitas bernyanyi, bercerita, mendengarkan musik, bermain musik, bergoyang mengikuti irama, dan mengapresiasi seni. Kegiatan ini mereka lakukan seminggu sekali selama 1 jam dan dilakukan selama 5 bulan. Hasilnya ditemukan bahwa para lansia yang mendapatkan kegiatan musikal mampu melakukan aktivitas sehari-hari lebih mandiri dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan paparan musik. Kegiatan musikal juga membuat para lansia memiliki kemampuan berkomunikasi dan memori yang lebih baik, serta mood yang lebih stabil.
Membicarakan tentang demensia, penelitian mengenai musik dan demensia akhir-akhir ini sedang berkembang khususnya di Eropa. Demensia adalah penyakit yang biasanya terjadi pada lansia yang disebabkan karena adanya gangguan pada otak dan mengakibatkan berkurangnya memori, berubahnya kepribadian, dan berkurangnya kemampuan nalar. Berkembangnya penelitian mengenai musik dan demensia terjadi karena semakin banyak penelitian yang membuktikan bahwa musik memiliki pengaruh terhadap kognitif dan mengaktivasi berbagai bagian di otak. Victoria Williamson dari University of Sheffield, Inggris, merupakan salah seorang yang mendalami mengenai musik dan demensia. Beliau menjelaskan bahwa musik memiliki kaitan yang erat dengan memori manusia dan musik dapat membantu pasien dengan demensia untuk mengingat masa lalunya atau mempelajari informasi yang baru. Musik juga dapat membantu para pasien demensia untuk mengurangi stres karena biasanya para pasien mengalami kebingungan dengan banyaknya hal yang ketika di usia muda dapat dilakukan, tetapi tidak bisa dilakukan kembali setelah sakit. Dalam hal ini bantuan oleh musik terapis dibutuhkan agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Banyaknya manfaat musik terhadap para lansia bisa dijadikan rekomendasi kepada orang-orang yang erat bekerja dengan lansia atau sedang mengasuh lansia untuk memasukkan unsur musik dalam kehidupan sehari-hari. Perlu diingat bahwa tidak bisa dipaksakan para lansia untuk bermain atau mendengarkan musik bila memang tidak mau atau tidak suka. Musik yang digunakan perlu disesuaikan dengan minat masing-masing orang. Selama para lansia memiliki kapasitas untuk bermain atau mendengarkan musik dan beliau merasa nyaman melakukannya, musik dapat digunakan untuk mencoba meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
0 comments:
Post a Comment