Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 7, 2016

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam
Senin, 8 Agustus 2016

Matius 17:22-27

17:22. Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
17:23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.
17:24. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"
17:25 Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?"
17:26 Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya.
17:27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, yang disebut pejuang akan hidup untuk kepentingan kaum jelata. Dia akan berjuang agar rakyat kebanyakan mengalami keadilan.
  • Tampaknya, pejuang keadilan akan menggerakkan rakyat tertindas melawan system tidak adil. Dia akan mensponsori rakyat kebanyakan dengan hidup melawan segala praktek tak adil bahkan menindas.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, pejuang sejati demi kebaikan umum akan teguh pada keyakinannya dengan maju tanpa takut risiko berhadapan dengan kaum elit penguasa tetapi menjaga diri tak menjadi sandungan umum lewat menjalani ketidakadilan sebagaimana dialami oleh kaum kebanyakan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan terbuka berlawanan dengan kaum penguasa tak adil tetapi hidup senasib dengan rakyat kebanyakan.
Ah, sebenarnya tokoh itu bebas dari kewajiban umum.

0 comments:

Post a Comment