diambil dari http://www.suara.com/health/2016/05/26
Suara.com - Lansia atau lanjut usia merupakan golongan yang rentan mengidap berbagai penyakit metabolik, bahkan 23 persen masalah kesehatan global terjadi pada populasi usia lanjut.
Ketua Pergemi (Persatuan Gerontologi Medik Indonesia), Prof. Dr. dr Siti Setiati, SpPD-KGer mengatakan gaya hidup tak sehat selama usia muda hingga pertengahan, menyumbang risiko penyakit yang diderita saat lansia. Setidaknya ada delapan masalah kesehatan yang harus diwaspadai saat lansia.
1. Pikun
Pikun adalah penurunan kemampuan mental secara perlahan dimana lansia mengalami gangguan ingatan, pikiran, penilaian, serta penurunan konsentrasi. Gejala pikun bisa dimulai dengan kesulitan mengingat nama orang, tempat bahkan kejadian yang baru saja dialami.
Prof Ati, begitu ia akrab disapa, menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat munculnya pikun yakni dengan mengasah otak melalui kegiatan positif seperti mengisi TTS, beraktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan gizi lengkap dan seimbang.
2. Diabetes
Diabetes atau kencing manis merupakan penyakit gangguan metabolisme gula yang ditandai dengan sering haus, sering kencing, kesemutan, pandangan mulai kabur, berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, cepat lelah, hingga munculnya sederet komplikasi seperti jantung, impotensi dan gangguan ginjal.
3. Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan perubahan struktur jaringan tulang yang mengakibatkan penurunan kekuatan tulang dan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.
Gejala osteoporosis bisa berupa nyeri punggung menahun, bungkuk, timbul nyeri tulang, dan terasa nyeri jika terlalu jauh berjalan. Kondisi ini bisa dicegah dengan mengonsumsi kalsium sedari muda, mengonsumsi makanan gizi seimbang, melakukan aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan yang sehat.
4. Andropause
Andropause adalah keluhan yang timbul akibat penurunan fungsi hormon androgen pada laki-laki yang merupakan proses alamiah.
Gejala dari andropause antara lain penurunan gairah seksual, berkurangnya kemampuan ereksi, kekurangan energi untuk beraktivitas, penurunan kekuatan otot, dan sering marah tanpa sebab yang jelas.
Jika sudah mengalami ini, maka lansia harus mengonsultasikannya ke dokter demi mendapat pengobatan yang tepat.
5. Menopause
Menopause adalah suatu fase alamiah dari kehidupan perempuan yang ditandai dengan berakhirnya menstruasi dan berakhirnya fungsi reproduksi. Perempuan yang mengalami menopause mengalami gejala lesu, sakit kepala, pusing, susah berkonsentrasi, nyeri tulang, jantung berdebar, selera makan tidak menentu, gangguan sistem pencernaan, dan perubahan pola haid karena mengeringnya vagina.
6. Anemia
Anemia atau kurang darah adalah kondisi dimana kadar hemoglobin dalam sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari batas normal. Penyebabnya antara lain gangguan penyerapan makanan, konsumsi makanan kurang bergizi, dan adanya pendarahan saat haid.
Biasanya lansia yang mengalami kondisi anemia menunjukkan gejala lemah, letih, lesu, lunglai, muka pucat, sakit kepala, konsentrasi menurun, dan mudah mengantuk. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian tablet zat besi dan vitamin B12.
7. Jantung koroner
Jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan penyumbatan saluran darah yang mengalirkan darah ke otot jantung sehingga fungsi jantung terganggu. Gejala yang sering ditunjukkan dari jantung koroner adalah muncul keringat dingin dan sesak di sebelah dada kiri. Namun penyakit ini bisa dicegah dengan rajin aktivitas fisik, hindari makanan berlemak dan manis, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah.
8. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat di saluran darah. Gejalanya berupa sakit kepala berdenyut dan kadang disertai mimisan. Pencegahan bisa dilakukan dengan mengurangi makanan mengandung garam, hindari stres, dan cek kesehatan rutin ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pengobatan yang tepat.
Dengan banyaknya risiko kesehatan yang mengintai saat lansia, Prof Ati mengimbau agar masyarakat di usia pertengahan rutin melakukan medical check up setidaknya 1-3 bulan sekali pada kelompok dengan masalah kesehatan tertentu, dan 6 bulan sekali pada kelompok yang sehat.
0 comments:
Post a Comment