Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 19, 2016

Sabda Hidup


Sabtu, 20 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Bernardus
warna liturgi Putih 
Bacaan
Yeh. 43:1-7a; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Mat. 23:1-12. BcO Pkh. 11:7 – 12:14

Matius 23:1-12:
1 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; 6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. 9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Renungan:
Di beberapa tempat sering kita menemukan orang yang omongnya banyak. Segala hal bisa dia omongkan. Segala perkara kayaknya dia punya solusi. Namun lemahnya dia hanya berhenti di omongan. Kala diajak bertindak seperti omongannya dia berusaha menghindar sedemikian rupa. Omongan-omongan dan solusi yang dia sampaikan hanya supaya dikerjakan orang lain.
Yesus mengkritik orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak melaksanakan apa yang mereka katakan. Kata-katanya bagaikan setumpuk beban yang dipanggulkan ke pundak orang lain. "Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya" (Mat 23:3). Mereka mengajarkan tetapi tidak melakukan.
Kiranya pada masa sekarang ini orang tidak senang kalau hanya mendapat perintah. Orang membutuhkan keteladanan. Namun demikian kita tidak perlu antipati dengan orang yang hanya suka omong. Kita tetap perlu mencari sisi baik dari omongan dia. Siapa tahu dengan begitu kita pun bisa melakukan yang terbaik.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu bertemu dengan orang yang hanya suka omong. Dengarkan omongannya dan ambil hal baik darinya.

Refleksi:
Bagaimana bisa menangkap kebaikan dari orang yang tidak kita sukai?

Doa:
Bapa yang Mahakudus, semoga aku mampu terbuka untuk menangkap kebaikan dari semua orang walau kadang hati masih terasa jengkel. Amin.

Perutusan:
Aku akan menangkap kebaikan dari perkataan banyak orang, juga mereka yang tidak kusukai. -nasp-

0 comments:

Post a Comment