Sabtu, 20 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Bernardus
warna liturgi
Putih
Bacaan
Yeh. 43:1-7a;
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Mat. 23:1-12. BcO Pkh. 11:7 – 12:14
Matius
23:1-12:
1 Maka berkatalah
Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 2 "Ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 3 Sebab itu turutilah
dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah
kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi
tidak melakukannya. 4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di
atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 5 Semua
pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka
memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; 6 mereka suka duduk
di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 7 mereka
suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 8 Tetapi kamu,
janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah
saudara. 9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya
satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin,
karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 11 Barangsiapa terbesar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia
akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Renungan:
Di beberapa
tempat sering kita menemukan orang yang omongnya banyak. Segala hal bisa dia
omongkan. Segala perkara kayaknya dia punya solusi. Namun lemahnya dia hanya
berhenti di omongan. Kala diajak bertindak seperti omongannya dia berusaha
menghindar sedemikian rupa. Omongan-omongan dan solusi yang dia sampaikan hanya
supaya dikerjakan orang lain.
Yesus mengkritik
orang Farisi dan ahli Taurat yang tidak melaksanakan apa yang mereka katakan.
Kata-katanya bagaikan setumpuk beban yang dipanggulkan ke pundak orang lain.
"Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan
kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena
mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya" (Mat 23:3). Mereka
mengajarkan tetapi tidak melakukan.
Kiranya pada masa
sekarang ini orang tidak senang kalau hanya mendapat perintah. Orang
membutuhkan keteladanan. Namun demikian kita tidak perlu antipati dengan orang
yang hanya suka omong. Kita tetap perlu mencari sisi baik dari omongan dia.
Siapa tahu dengan begitu kita pun bisa melakukan yang terbaik.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
bertemu dengan orang yang hanya suka omong. Dengarkan omongannya dan ambil hal
baik darinya.
Refleksi:
Bagaimana bisa
menangkap kebaikan dari orang yang tidak kita sukai?
Doa:
Bapa yang
Mahakudus, semoga aku mampu terbuka untuk menangkap kebaikan dari semua orang
walau kadang hati masih terasa jengkel. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menangkap kebaikan dari perkataan banyak orang, juga mereka yang tidak kusukai.
-nasp-
0 comments:
Post a Comment