Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 8, 2016

Lamunan Pekan Biasa XIX

Selasa, 9 Agustus 2016

Matius 18:1-5.10.12-14

18:1. Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, di era global orang dituntut untuk mampu mandiri. Orang juga harus mampu bersaing.
  • Tampaknya, di era yang penuh persaingan orang harus mampu menonjol tampak hebat melebihi yang lain-lain. Orang harus mampu menyadari kekuatan dan kemudian mengembangkan serta menunjukkan kelebihan diri yang mampu mengalahkan yang lain-lain.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sehebat, seprofesional dan semenonjol apapun kekuatannya, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, kalau tidak menyadari kelemahan bahkan menerima serta mengakui kebusukan diri, orang tidak akan mengalami kegembiraan sejati karena keterpurukan tak terasa akan mencaplok kehidupannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan maju dan berkembang justru karena terbiasa berada dalam cakrawala jiwa kesadaran kelemahan diri.
Ah, pengembangan kekuatan dengan sendirinya akan menutup kelemahan.

0 comments:

Post a Comment